Mohon tunggu...
Joko Ade Nursiyono
Joko Ade Nursiyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis 34 Buku

Tetap Kosongkan Isi Gelas

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Gerbo, Miniatur Budaya Indonesia

27 Agustus 2016   18:02 Diperbarui: 27 Agustus 2016   19:33 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aneka bentuk inovasi seni busana hias, dok.pri
Aneka bentuk inovasi seni busana hias, dok.pri
Sebegitu semaraknya acara lomba karnaval di Desa Gerbo. Setiap tahun, selain diikuti oleh peserta dari seluruh dusun Gerbo, juga diikuti pula oleh peserta yang berasal dari luar Gerbo, baik sebagai peserta lomba atau sebagai tamu undangan. Tahun 2016 kali ini, Desa Gerbo mengundang kesenian Reyog yang berasal dari Ponorogo sebagai penambah semarak suasana lomba.

gambar-8-57c16793cb23bd9b466bc94b.png
gambar-8-57c16793cb23bd9b466bc94b.png
Peserta undangan dari Ponorogo, dok.pri.

Selepas lomba karnaval tak lantas membuat desa ini sepi. Sore harinya, tepatnya sekitar jam 3 sore, di lapangan Desa Gerbo terdapat pesta rakyat yang biasa disebut dengan kesenian Ujung. Sebenarnya kesenian ini merupakan seni tarian meminta hujan dan tari selamatan desa, tetapi masyarakat Gerbo senantiasa memperlombakannya. Pesertanya pun dari berbagai daerah, biasanya dari Desa Sumber Pitu, Desa Ngembal, Desa Gerbo sendiri, Desa Tutur dan Desa Pogal.

Dalam kesenian Ujung, dua orang peserta yang ikut serta diberi sebuah alat pemukul yang terbuat dari tanaman penjalin kemudian beradu dengan iringan gamelan Reyog Ponorogoan. Aturan permainannya pun cukup menarik, seorang peserta disepakati mendapatkan poin apabila ia mampu melepaskan pukulan ke lawan dan pantulan ujung penjalin mengenai punggung lawannya. Oleh sebab itulah maka diberi nama Ujung. Unik bukan?.

instagram-ina-fym-57c167cadd9373a7679daba4.png
instagram-ina-fym-57c167cadd9373a7679daba4.png
Kesenian Ujung setelah lomba karnaval Gerbo, instagram Ina.fym (18/08/2016)

Desa Gerbo, sebuah desa yang memesona bagi setiap insan yang berkunjung. Memberikan kesan dan pesan yang tak terlupakan sebagai bingkisan terindah dalam ingatan. Desa ini begitu sekaligus memberikan kabar baik untuk Indonesia, bahwa masih ada yang peduli untuk melestarikan budaya dan menekuni kearifan lokal. Desa Gerbo seakan menjadi lahan inovasi daerah yang tiada henti, menginspirasi dan memotivasi untuk tetap menonjolkan identitas budaya nasional sekaligus melestarikanya. Melalui ragam budaya dan kearifan lokal, Desa Gerbo mampu menuang suatu masyarakat yang berkualitas dan bernasionalisme tinggi. Gerbo akan tetap menjadi miniatur budaya Indonesia. Kini, hingga nanti.

Artikel ini diikutsertakan pada Kompetisi Menulis Blog Inovasi Daerahku -https://www.goodnewsfromindonesia.id/competition/inovasidaerahku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun