Mohon tunggu...
Joko Ade Nursiyono
Joko Ade Nursiyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis 34 Buku

Tetap Kosongkan Isi Gelas

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cara Menjaga Kerukunan Umat Beragama Melalui Media Sosial

18 Agustus 2016   18:29 Diperbarui: 4 April 2017   18:18 5245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Interaksi Sosial Berubah Saat Teknologi Menyerang

Sebagai mahluk sosial, kita tak akan pernah bisa hidup tanpa orang lain. Kita butuh orang lain. Mulai dari hal yang mendesak, atau mungkin hal yang sangat sepele pun kita butuh orang lain. Kita tidak mungkin mampu sendirian hidup di dunia ini. Sebab, sesempurna apapun kita, tetaplah memiliki kekurangan dan kelemahan. Itu menjadi keniscayaan karena kita diciptakan Tuhan sebagai pengelola alam sekaligus dituntut untuk hidup berdampingan satu dengan yang lain.

Urgensi logis sebagai mahluk sosial, mau tidak mau kita dihadapkan pada kebutuhan berinteraksi dengan orang lain atau diistilahkan sebagai interaksi sosial. Zaman dulu pola interaksi sosial hanya terjadi dari mulut ke mulut, baik satu arah maupun dua arah. Pola interaksi sosial zaman dulu masih dibatasi oleh ruang dan waktu. Untuk mengetahui kondisi seseorang atau kerabat kita saja, dulu harus mengirimkan surat. Namun, kehadiran teknologi telah mengubah semuanya, termasuk pola interaksi sosial kita.

Teknologi hadir sebagai respon kebutuhan kita yang ingin serba cepat, mudah dan murah. Kemajuan teknologi juga mengubah pola interaksi kita yang awalnya dibatasi oleh ruang dan waktu menjadi tak terbatas. Teknologi membuka seluruh border hubungan sosial kita menjadi lebih bebas dan sesuai kehendak kita. Teknologi juga secara nyata mentransformasi pola interaksi sosial yang konvensional menjadi tampilan-tampilan interaksi sosial kontemporer, dari one to one atau one to many menjadi many to many.

Sebegitu cepatnya kemajuan teknologi sehingga banyak menimbulkan pilihan-pilihan bagi kita sebagai alat bersosialita. Internet menjadi embrio pertama teknologi yang seketika merombak seluruh aspek kebutuhan kita dalam berinteraksi sosial. Surat yang awalnya hanya menggunakan kertas, seketika itu berubah menjadi surat elektronik atau yang biasa kita sebut email. Kemajuan internet begitu selaras dengan pemutakhiran media telekomunikasi yang awalnya telepon kabel berubah menjadi telepon nirkabel atau yang sekarang menjadi Hand Phone(HP).

Kemajuan teknologi ternyata tidak stagnan sampai di situ. Dengan terus berkembangnya ide dan keahlian manusia di bidang Teknologi dan Informasi (TI), internet dan media telekomunikasi melahirkan kolaborasi baru dimana HP diinjeksi sebuah kemampuan untuk dapat mengakses informasi dan berinteraksi sosial melalui internet. Dampak hilir dari kolaborasi tersebut kini melahirkan beragam fitur alat interaksi sosial, salah satunya adalah media sosial atau jejaring sosial.

Media Sosial, Apa Itu?

Sebenarnya media sosial sendiri dilihat dari bentuknya telah lama ada di dalam integralistik interaksi sosial. Bentuknya bisa dalam berupa cetak atau bersifat non-cetak, misalnya koran, majalah atau buku. Dulu, orang berinteraksi sosial melalui opini dan saling memberi atau bertukar informasi secara tertulis. Namun sekarang bentuknya lain, lebih interaktif dan lebih menarik.

Dalam pengertian media sosial sendiri, kita bisa mencuplik beberapa saja tentang apa sih yang dimaksud dengan media sosial. media sosial (medsos) adalah bentuk interaksi sosial yang transparan, menarik dan interaktif dalam bentuk konten yang bersifat digital atau berbasis komputer antara seseorang dengan orang lain di sekitarnya.

Fungsi media sosial, sumber: Dok.Pri
Fungsi media sosial, sumber: Dok.Pri
Hingga kini, fungsi dominan media sosial yang masih kita nikmati adalah sebagai tool interaksi sosial atau koneksi sosial. Dalam aspek interaksi sosial, terdapat setidaknya dua aspek utama, yaitu aksi dan reaksi. Dalam pengertiannya, aksi dalam menggunakan media sosial adalah memberikan stimulus kepada orang lain, sedangkan reaksi menyangkut respon yang diberikan orang lain kepada kita setelah stimulus tersebut diterima dan diolah. Fungsi ini juga bisa berbentuk belajar dan mengajar atau learing and teaching. Fungsi kedua dari media sosial adalah sebagai wahana berbagi atau sharing. Berbagi dalam hal ini tidak hanya menyangkut informasi saja, namun mencakup berbagi dalam bentuk yang lebih luas, misalnya berbagi gambar, video, atau berbagi hati atau curhat. Lebih lanjut, media sosial dapat berfungsi sebagai media untuk membuat sesuatu atau making something. Dengan adanya media sosial, kita bisa membuat sebuah grup tertentu, sebuah komunitas dengan entitas tertentu, lapak untuk usaha atau tautan (link) yang berkonten informasi mengenai suatu hal. Dan terakhir adalah fungsi hiburan atau refreshing. Media sosial menjadi sebuah lahan virtual bagi kita untuk sejenak menghibur diri dari segala permasalahan, kita bisa menyalurkan bakat yang kita miliki, atau mungkin sebagai ruang untuk berekspresi atau sekedar eksistensi.

Anomali Media Sosial di Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun