Dalam dunia literasi seperti sekarang ini, teknologi mengambil peranan penting sebagai media pendukung para penulis untuk menghasilkan produk kekayaan intelektualnya, khususnya buku. Dengan adanya beragam media, penulis juga dapat memperkaya sumber informasinya untuk meningkatkan skillnya dalam menulis. Dibandingkan dengan karya cipta yang lain, tentunya produk semacam buku mempunyai hambatan sekaligus tantanggan tersendiri. Utamanya dari segi penulisnya.
Kreativitas penulis selama ini masih terjerembab oleh minimnya fasilitas dan gagasan pembaharu, baik dari elemen tulisannya sendiri, maupun media pendukungnya. Kebanyakan penulis hanya menulis secara bersama dengan beberapa penulis lainnya, kemudian masing-masing orang menciptakan tulisan dengan tema yang disepakati, lalu dikodifikasikan sedemikian rupa menjadi sebuah karya dalam bentuk buku atau ebook.Â
Sebagian lagi, penulis masih menganut paradigma lama, yaitu menulis buku solo atau karya pribadi melalui suatu penerbit dengan cara "membeli" jasa penerbit untuk mendesign hingga sampai pada pembentukan karya penulis menjadi suatu buku.
Hingga kini, dunia literasi sepertinya terus mengalami transformasi, terlebih dengan adanya kemajuan teknologi hingga tercipta buku yang dapat menceritakan sendiri isi buku tersebut. Tidak hanya itu, rupa dan warna genre yang tercipta juga semakin heterogen dengan metode kepenulisan buku yang unik dan mengalami modernisasi oleh penulis sendiri atau oleh penerbit.
Bila kita amati, teknologi yang digunakan pun juga brilian, ada yang membukukan hasil twiiter orang terkenal, ada yang membukukan tulisan di blog pribadi, ada juga yang membukukan tulisannya di status facebook, hehe...Tapi, kali ini saya akan mengajak Anda semua mengenal ide terbaru saya di dalam menulis, terutama menulis sebuah Novel.
Seringkali, penulis terutama yang masih pemula mengeluhkan bagaimana mereka mampu menjaga konstanitasnya di dalam menulis. Banyak yang mengeluh kehabisan kata-kata, ide atau gagasan untuk meneruskan tulisannya, biasanya mereka alami pada saat meulis di bagian tengah-tengah atau bahkan ada yang masih awalan saja sudah menyerah karena kekurangan kata-kata. Hambatan semacam inilah yang menjadi urgensi bagi penulis pemula untuk menjalin kerjasama atau joint menulis dengan orang lain. Dengan menulis bersama dengan orang lain, setidaknya otak kita akan mudah merespon, sebab terkadang ide itu keluar kalau ada rangsangan atau impuls dari orang lain.
Tahap selanjutnya adalah media yang digunakan untuk menulis bersama. Tentunya, di dalam hal menulis bersama, Anda harus benar-benar mengajak seorang penulis yang komitmen di dalam menulis sehingga memang akhirnya dapat menghasilkan suatu karya berupa buku. Nah, menyangkut metode ini, saya menciptakan sebuah ide sederhana saja di dalam menulis bersama dengan orang lain, yaitu apa yang saya namakan dengan metode WJS atau Whatsapp Joint System.
Dalam menulis dengan metode WJS ini, Kita cukup mempunyai menginstal aplikasi Whatsapp pada android kita, kemudian bekerjasama dengan penulis yang notabene juga mempunyai aplikasi WA. Metode ini tidak lain merupakan metode menulis seperti berkirim pesan WA seperti biasa, hanya saja antara penulis satu dan penulis lainnya melakukan metode alur pikir dan alur ide di dalam meneruskan tulisannya. Sebagai contohnya, beberapa waktu yang lalu, saya menulis sebuah novel dengan orang lain dengan metode WJS.
Aturan dalam WJS
Aturan di dalam penggunaan metode WJS di dalam menulis cukup mudah. Anda cukup menentukan judul dan semua elemen tulisan dengan orang yang Anda ajak kerjasama menulis. Setelah semuanya disepakati, Anda dapat mengawali tulisan dengan cara mengirim pesan WA dengan partner Anda dengan membubuhkan angka pada awal paragrafa tulisan Anda agar tampak rapi. Kemudian, partner Anda meneruskan dengan angka selanjutnya sedemikian rupa sehingga keduanya saling meneruskan alur cerita termasuk emosi dan suasana tulisannya. Sebagai contoh ilustrasinya adalah sebagai berikut:
[caption caption="Dok. Pribadi"][/caption]
[caption caption="Dok.Pribadi"]
[caption caption="Dok.Pribadi"]
Terakhir, Anda dapat melakukan penataan ulang tulisan Anda dan dapat segera disetting and layout untuk menjadi format buku. Setelah semua selesai, Anda dapat mengirimkan karya Anda ke penerbit yang dituju atau dapat diterbitkan sendiri sesuai kebutuhan.
Manfaat Metode WJS
Manfaat metode WJS menurut saya sangat baik, terutama bagi penulis pemula yang terkendala di dalam menulis dan menguraikan ide dan gagasannya di dalam menulis. Metode WJS juga mampu menggalih potensi penulis secara berirama dan saling menjaga konsistensi gaya tulisan.
Tidak hanya itu, dengan WJS ini, penulis dapat melakukan back up tulisannya secara langsung di WA partnernya sebagai upaya antisipasi adanya kemungkinan buruk yang terjadi saat sistem atau Android menglami kerusakan. Dan yang terakhir, metode WJS yang telah saya praktikkan pertama ini lebih murah, mudah dan cepat di dalam menghasilkan sebuah buku. Untuk menghasilkan Novel dengan ketebalan sekitar 250an halaman, saya memerlukan waktu hanya 2 minggu, sebab setiap waktu saya dalam mengiri WA kepada partner yang saya ajak kerjasama untuk meneruskan tulisannya, kapanpun dan dimana pun bisa saya lakukan.
Demikian ide dari saya, salam kreatif!.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H