Beberapa anak mungkin memiliki IQ yang kecil atau bahkan ada juga yang IQ jongkok. Tidak apa-apa, IQ sebenarnya tidak berpengaruh penuh terhadap kesuksesan, orang tidak perlu IQ tinggi untuk bisa menempuh dan menyelesaikan misinya. Intinya, sebenarnya otak manusia itu seperti pisau, meskipun IQ rendah atau rendahan, ia bisa mampu menandingi IQ superior sekalipun jika ia sering berlatih, alias pisau tadi sering diasah terus menerus.
IQ seperti pada umumnya sangat memengaruhi kemampuan seseorang dalam mengingat atau menyimpan informasi dalam otaknya. Ada yang cepat ada yang lemot, tetapi masalah mengingat pun bisa dilatih. Kemarin, saat masih di kampung, saya sempat menerapkan metode saya untuk mengajari adik saya yang masih baru lulus SD. Dia susah mengingat mata pelajaran saat SD kelas 4, apalagi masalah eksakta, sangat susah katanya, karena susah mengingat otomatis susah juga dalam menghafal sesuatu. Maka saya memiliki ide, entah ide ini sudah ada yang pernah menerapkan atau belum saya kurang mengerti, tetapi metode mengingat ini biasa saya sebut dengan Runguwalik method. Kata Method saya pakai agar rada eksklusif sedikit seperti istilahnya motivator-motivator itu. Saya sebut Runguwalik, Rungu artinya mendengar, dan walik artinya terbalik. Dalam metode ini, saya perintahkan orang yang saya latih daya ingatnya dengan membalikkan badan setelah memperhatikan perintah dan keterangan dari saya mengenai apa yang saya ujikan untuk ia ingat, langkahnya adalah sebagai berikut :
(1) cari kertas putih lalu gunting menjadi 8 bagian menjadi 8 kertas kecil berbentuk persegi, bentuknya bisa terserah Anda, apa saja.
(2) tulisnya angka dari 1 sampai 8 pada kertas itu. Setiap kertas ada 1 angka.
(3) tatalah ke-8 kertas bertulis angka tersebut urut dari di depan orang yang Anda uji ingatannya (ia menghadap kertas dan mengamati ke-8 angka tersebut).
(4) setelah ia mengamati, coba Anda perintahkan ia menghafal angka dari kiri ke kanan dengan syarat ia sudah membalikkan badan (membelakangi ke-8 angka tersebut).
(5) Jika ia sudah jelas dan ingat letaknya, dengan bernada keras Anda perintahkan ia menambahkan angka urutan ke-2 dengan angka terakhir, lalu Anda tanyai berapa jumlahnya.
(6) Jika tepat, Anda pindahkan tempat salah satu atau lebih dari 8 angka tersebut dengan mengucapkannya, misal "Saya pindahkan kertas pertama ke kertas ke-7 dan saya pindahkan kertas ke-7 ke kertas pertama, saya pindahkan kertas ke-4 ke kertas ke-6 dan kertas ke-6 saya pindahkan ke kertas ke-5. Pertanyaannya, berapakah hasil dari kertas angka kertas ke-2 ditambah kertas ke-7 dikurangi kertas ke-5 ???.." (pertanyaan bebas, sesuai Anda.
(7) ulangi bisa juga dengan menggunakan kombinasi warna kertas warna-warni dan ada angka didalamnya. (Biar lebih bingung, hehehe....)
Selamat mencoba untuk putra-putri Anda dirumah....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H