Mohon tunggu...
Joko Ade Nursiyono
Joko Ade Nursiyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis 34 Buku

Tetap Kosongkan Isi Gelas

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Trik Membuat Soal Matematika Yang Berkualitas

13 September 2014   17:19 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:48 2389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kualitas pendidikan Indonesia sampai saat ini masih banyak menuai pertanyaan, terutama mengenai kualitasnya. Kualitas pendidikan biasanya dilakukan dengan cara mendesain pokok-pokok pembelajaran kepada siswa agar mampu melahirkan lulusan atau output sumber daya manusia yang juga berkualitas.

Salah satu mekanisme dalam mencapai tujuan kualitas pendidikan adalah melalui pengujian terhadap siswa didik dengan berbagai macam bentuk tugas dan ujian, baik setingkat kelas, sekolah, hingga tingkat nasional melalui Ujian Nasional (UN). Bentuk-bentuk pengujian terhadap siswa pun beranekaragam, mulai dari penyajian soal uji konvensional hingga soal uji berbasis teknologi (seperti sistem scanner UN). Namun, bila diamati kebanyakan soal uji tersebut setiap tahunnya kurang begitu luwes dan up date serta kurang mampu menggalih kreativitas siswa didik dalam menempuh hasil capaian uji yang optimal. Salah satu yang sering mencolok adalah pada mata uji ilmu eksakta, misalnya matematika, fisika, kimia dan sejenisnya.

Untuk itu, mari kita ulas secara khusus mengenai tipe soal uji, misalnya mata pelajaran matematika.

(1) Banyak kalangan yang menilai dan menganalisis bahwa soal-soal uji yang diberikan kepada siswa didik dalam dari tahun ke tahun mengalami stagnan. Artinya, masih ada saja soal yang "terpaksa" diujikan kembali pada periode-periode berikutnya dengan cara copy and paste soal periode sebelumnya. Dan agar terlihat unik dan baru, para pembuat soal biasanya hanya mengganti angka termasuk jawabannya saja. Hal ini kemungkinan besar agar aspek efisiensi waktu tercapai. Tetapi, baik kemampuan pembuat soal maupun siswa didik akan cenderung konstan dengan hanya diberi soal yang sama persis hanya berbeda angkanya saja. Ini menyebabkan penggalihan kreativitas pembuat soal dalam membuat soal - soal yang baru akan menurun. Hal yang sama juga akan terjadi pada siswa didik, meskipun mereka merasa senang, gembira, soal yang mereka pelajari muncul dalam ujian tetapi aspek perkembangan berpikir mereka akan stagnan alias tak berkembang.

(2) Berdasarkan pengalaman, beberapa soal uji matematika juga kurang bermutu ditinjau dari aspek penentuan opsional (jika bentuknya soal pilihan ganda). Kebanyakan pembuat soal kurang mampu membuat soal sedemikian rupa sehingga opsional jawaban yang tepat secara mudah dapat diperoleh oleh siswa didik saat ujian. misalnya soal berikut :

Kurang bermutu

Jika diketahui kubus dengan sisi sepanjang 1,9 cm, maka volume kubus tersebut adalah...(dalam cm kubik)

(a) 6,859

(b) 1,712

(c) 3,467

(d) 2,816

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun