Mohon tunggu...
Joko Yuliyanto
Joko Yuliyanto Mohon Tunggu... Jurnalis - pendiri komunitas Seniman NU
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis opini di lebih dari 100 media berkurasi. Sapa saya di Instagram: @Joko_Yuliyanto

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Ngeden Kawin

5 Maret 2022   09:04 Diperbarui: 5 Maret 2022   09:06 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: theknot.com

Belum lagi kalau sudah punya tanggungan (anak). Tambah biaya makan, uang jajan, pakaian, mainan, dan pendidikan. Meskipun sering dinasehati kalau menikah membuka pintu rezeki, logika saya masih menolak bahwa menikah pasti akan mengurangi rezeki. Lhawong pendapatan utama dibagikan keluarga. Menikah yang semula bercita-cita ingin bahagia dunya wal akhirah bisa menjadi sumber bencana dan penderitaan.

Padahal risiko kalau tidak bahagia adalah perceraian. Sedangkan pascaperceraian akan mendatangkan masalah baru seperti omongan tetangga, status sosial, dan sindiran sarkasme dari teman-teman. Belum lagi soal pembagian harta gono-gini. Sudah miskin, dibagi lagi. Ah, menikah kok sebegitu mencekamnya.

Lagian apa sih yang enak dari menikah?! Paling cuma ketika pas peraduan alat kelamin. Selebihnya malah mengurangi waktu bermain dengan teman, healing-healing kemana suka, dan pemborosan dana rias istri. Untung menikah dijadikan sandaran beragama. Paling itu alasan saya nanti menikah, selain tekanan orang tua dan kerabat.

Semoga tahun ini bisa segera kawin. Sudah ngeden soalnya. Usia saya saat ini seharusnya sudah punya anak. Semakin tua, semakin susah menarget usia kelulusan pendidikan anak dan jatah pensiun menikmati masa tua. Inginnya saya pensiun, anak mulai bekerja dan menjadi tulang punggung keluarga. Semakin tua, juga disadari semakin menipiskan link pertemanan untuk mencari jodoh. Teman sekolah dan kuliah juga sudah pada kawin. Paling logis ya berharap dari teman kerja meskipun dengan risiko dicie-cie seluruh kantor.

Lk:

Mbok'e... aku njaluk dikawinke

Pr:

Karo sopo to le...

Lk:

Sing penting ono nyawane

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun