Mohon tunggu...
Joko Yuliyanto
Joko Yuliyanto Mohon Tunggu... Jurnalis - pendiri komunitas Seniman NU
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis opini di lebih dari 100 media berkurasi. Sapa saya di Instagram: @Joko_Yuliyanto

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Lapor Pak! Suasana Interogasi Politisi Indonesia

7 September 2021   11:16 Diperbarui: 7 September 2021   11:42 1125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dia berfungsi sebagai pengisi suasana dengan pengalaman yang luar biasa banyak di dunia komedi. Kemampuan akting Wendi juga menjadi nilai plus dalam drama cinta segitiga (Wendi-Kiki-Andika).

Andhika Pratama. Difungsikan sebagai tokoh yang menggaet ibu-ibu muda karena wajah gantengnya. Meskipun materi yang dilemparkan sering bernuansa romantis (gombalan yang disadur dari google), namun totalitas peran menjadi intel penyamaran patut diapresiasi. Rela menjadi kipas angin, tembok, kursi, lemari, CCTV, hingga tempat sampah agar bisa mengimbangi komedian lain.

Ayu Ting Ting. Sama seperti Andhika. Sebagai petugas kebersihan, Ayu Ting-ting tidak begitu lucu-lucu amat. Tapi karena ketawa khasnya dia mampu menghipnotis penonton untuk ikut tertawa juga. Selain itu juga faktor popularitas di Instagram yang menduduki 69 follower terbanyak sejagad raya.

Kiki Saputri. Komika yang gemar menyisipkan pesan-pesan politik ini adalah rajanya alur cerita Lapor Pak! yang penuh warna. Tentang drama cinta segitiga, materi roasting bintang tamu, hingga objek "bully-an" pemain lain. Terakhir adalah Gilang Gombloh yang kurang begitu berfungsi. Sebagai tahanan, ia hanya pelengkap formasi. Lebih cocok sebagai penonton bayaran daripada komedian karena lebih sering menertawakan jokes pemain lain daripada membuat jokes sendiri yang berkualitas.

Saking fenomenalnya acara Lapor Pak!, kurang dari sejam muncul di televisi, platform YouTube Lapor Pak! juga berani posting acara yang baru saja berlangsung di televisi. Tidak peduli SEO YouTube dan rating rendah televisi, Lapor Pak! Yakin (dan terbukti) memang menjadi acara paling populer saat ini. Bahkan Trans 7 mencoba mengorbitkan mayoritas pemain dalam program lain Bercanda Tawa Santai tiap Sabtu dan Minggu. Euforia Lapor Pak! adalah jenis komedi yang digandrungi saat ini. Slapstick dengan diiringi komedi apa adanya. Tidak bentar-bentar drama seperti komedi lain.

Jebolan komedian Net TV yang sekarang tergabung dalam genk The Prediksi memang punya standar kualitas komedi tersendiri. Bahwa komedi lebih mengedepankan kejujuran daripada memanipulasi kelucuan yang kalau diperhatikan malah terkesan lebay. Tak heran banyak acara yang digawangi Vincent, Desta, Surya, Wendi, Andre, banyak disensor.

Kasus Juliari

Indonesia adalah negara hukum, kata empunya kepentingan berorasi di panggung-panggung masyarakat. Kemudian dijelaskan panjang lebar mengenai konsep keadilan, kesetaraan, dan ketegasan menindak pelaku kejahatan. Demikian dibentuk organisasi kepolisan, kejaksaan, kehakiman, dan lain sebagainya.

Kasus Juliari kembali membuka keparnoan masyarakat mengenai etika hukum di Indonesia. Diketahui, ia dituntut 11 tahun dan denda Rp 500 juta subsider enam bulan kurungan. Ketika banyak masyarakat yang masih kecewa dengan tuntutan hakum karena dinilai rendah, e malah si Juliari meminta divonis bebas. Dengan argumen panjang lebar di pengadilan, Juliari merasa menderita karena kasusnya melibatkan keluarganya. Padahal masyarakat jauh lebih menderita ketika krisis di masa pandemi, malah ada orang tak bermoral menorupsi dana kemanusiaan.

Entengnya ia meminta dibebaskan (tidak merasa bersalah) mungkin karena politisi ketika diintrogasi mengalami suasana komedi seperti program Lapor Pak! Wajah ketakutan atau kadang diselingi tangisan hanyalah akting belaka, karena ending-nya juga akan dibebaskan. Tersangka atau terdakwa tidak merasa cemas akan tuntutan hakim. Malah ketika diintrogasi, para pelaku kejahatan bisa tertawa lepas menyakisikan drama cinta korea, main singkat-singkatan nama, puncline plesetan nama bintang tamu, hingga komedi tangan kejepit kertas ala Andre Taulani.

Lapor Pak! sedikit memberikan gambaran bahwa kepolisan itu tidak semenakutkan ketika memukuli mahasiswa yang lagi demo, mendebarkan saat acara tilangan surat kendaraan, atau gemar tembak menembak seperti di film Police Story. Polisi itu ternyata lucu. Tahanan di kepolisian juga lumayan bebas seperti yang biasa dilakukaan Gilang Gombloh. Jangankan keluar masuk penjara, ia bahkan bisa berjualan di kantor polisi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun