Setelah beliau meninggal, euforia majelis selawat tidak semeriah sebelumnya. Majelis Nurul Mustofa yang dipimpin Habib Hasan bin Ja'far Assegaf secara bersamaan berjuang menselawatkan Jakarta, tidak begitu banyak diliput media.
Setiap pendakwah yang bergelar habib mempunyai metodenya masing-masing. Ada yang sebijaksana Abu Bakar, sekeras Umar bin Khatab, seloyal Utsman bin Affan, dan secerdas Ali bin Abi Thalib.Â
Meskipun beranekaragam, kunci persatuan adalah jangan saling menyalahkan metode dakwah satu dengan yang lain, karena tujuannya sama-sama untuk berbakti kepada agama.Â
Dalam menggarap lahan persawahan, ada berbagai jenis tugas agar hasil pertaniannya melimpah. Mereka ada yang membajak, menanam benih, memberi pupuk, memagari sawah, mengaliri ari, mencabuti hama, hingga memukuli tikus.
Gelar habib adalah keniscayaan, namun bukan berarti bertaklid buta kepadanya. Tidak ada manusia yang sempurna, kecuali Nabi Muhammad. Habib pun pasti pernah punya salah dan kekhilafan. Ketidakcocokan metode dakwah adalah kesubjektivitasan setiap manusia. Intinya, jangan sampai mengotori kesucian agama dengan perilaku yang jauh dari cerminan ajaran agama itu sendiri.
Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
- Dalam UU. No. 20 Tahun 2009, tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan Pasal 25 dan Pasal 26, untuk memperoleh Gelar Kepahlawanan perlu syarat;
- WNI atau seseorang yang berjuang di wilayah yang sekarang menjadi wilayah NKRI;
- Memiliki integritas moral dan keteladanan;
- Berjasa terhadap bangsa dan Negara;
- Berkelakuan baik;
- Setia dan tidak menghianati bangsa dan Negara; dan
- Tidak pernah dipidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun
- Pernah memimpin dan melakukan perjuangan bersenjata atau perjuangan politik atau perjuangan dalam bidang lain untuk mencapai, merebut, mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan serta mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa;
- Tidak pernah menyerah pada musuh dalam perjuangan;
- Melakukan pengabdian dan perjuangan yang berlangsung hampir sepanjang hidupnya dan melebihi tugas yang diembannya;
- Pernah melahirkan gagasan atau pemikiran besar yang dapat menunjang pembangunan bangsa dan negara;
- Pernah menghasilkan karya besar yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat luas atau meningkatkan harkat dan martabat bangsa;
- Memiliki konsistensi jiwa dan semangat kebangsaan yang tinggi; dan/atau melakukan perjuangan yang menpunyai jangkauan luas dan berdampak nasional.
Kesan yang tersampai ke publik adalah sikap oposisi dari Habib Rizieq kepada pemerintah. Kemarahan dan kekecewaan beliau dilandasi dari kriminalisasi ulama, sistem diktator, dan sikap anti-islam yang diterima dari berbagai sumber internal.Â
Pengaruh Habib Rizieq dalam mengesankan identitas keagamaan yang terpisah dari sikap nasionalis terus berkembang di masyarakat. Hingga saat ini labelitas keislaman, komunis, radikal, liberal, anarkis, menjadi bahasan setiap diskusi di forum-forum digital.
Kepulangan Habib Rizieq kebetulan bertepatan dengan hari pahlawan nasional. Entah disengaja atau tidak, kehadiran beliau akan kembali memeriahkan nuansa politik keagamaan di Indonesia. Habib Rizieq akan tetap dianggap pahlawan oleh penggemarnya. Menjadi singa podium melawan ketidakadilan terhadap negara dan agama Islam.
Semoga pemilihan tanggal 10 November 2020 yang bertepatan dengan Hari Pahlawan Nasional kembali mengingatkan beliau untuk bersikap seperti ksatria. Mengabdikan diri kepada negara dan agama, bukan sebatas ambisi kekuasaan.Â
Tidak berkuasa pun Habib Rizieq tetap akan menjadi pahlawan karena jasanya mengajak "preman" untuk mau berjihad di jalan Allah Swt. Semoga di bulan Maulid ini, setiap perkatan dan perilaku yang dilakukan bisa membanggakan nasab beliau, Nabi Muhammad Saw.