Mohon tunggu...
Joko Yuliyanto
Joko Yuliyanto Mohon Tunggu... Jurnalis - pendiri komunitas Seniman NU
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis opini di lebih dari 100 media berkurasi. Sapa saya di Instagram: @Joko_Yuliyanto

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pembangunan Pondok Pesantren Yatim dan Dhuafa

12 Maret 2019   11:31 Diperbarui: 12 Maret 2019   11:43 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di pinggiran Kabupaten Karanganyar (perbatasan dengan Kabupaten Sragen), tepatnya di Dusun Jengglong, Desa Waru, Kecamatan Kebakkramat sedang dilakukan proses pembangunan pondok pesantren yang berhaluan Ahlussunah Wal Jamaah. Pondok Pesantren Darul Aitam Wal Masaakiin diharapkan menjadi media dakwah generasi muda untuk terus mengembangkan ajaran aswaja di daerah Karanganyar. 

Ponpes ini diasuh oleh Kiai Asyiqudin yang merupakan jebolan dari pondok pesantren Sabilul Huda Demak yang diasuh oleh KH. M. Adlan Nur, AH (santri dari mbah Arwani Amin Kudus).

Perintisan pondok pesantren tidak luput dari semangat pengurus Majelis Fathul Hidayah yang sekaligus mewadahi yayasan dan madrasah ponpes. Meskipun masih dalam tahap proses pembangunan, ponpes yang berdiri sejak tahun 2016 ini sudah aktif melakukan kegiatan belajar mengajar. Santri yang diampu meliputi anak-anak dan pemuda di daerah sekitar, serta beberapa juga dihuni yatim piatu dari luar daerah.

Materi yang diajarkan meliputi kajian fikih, tauhid, akhlak, tarikh, hadis, tajwid, dan hafalan Alquran. Selain Kiai Asyiqudin, pengajar juga terdiri dari beberapa alumni santri yang sedang dan selesai kuliah di IAIN Surakarta. 

Sedangkan kegiatan di luar pengajaran pondok yakni, selawatan di rumah-rumah warga, zikir Ratib Alhaddad, pencak silat, kemah santri, dan juga kegiatan ekstra lainnya.

Pendirian (peletakan batu pertama) pondok pesantren disaksikan oleh Habib Nuch bin Alwi Alhaddad. Seiring berjalanan waktu, proses kegiatan pondok pesantren juga mendapat dukungan dari warga sekitar. 

Keterlibatan mereka dalam pengajian rutin ibu-ibu dan juga bantuan donasi untuk membantu keberlangsungan pondok pesantren. Dengan afiliasi Majelis Fathul Hidayah yang notabene sudah dikenal di seluruh penjuru kabupaten, umumnya lingkup Solo raya, pondok pesantren Darul Aitam Wal Masaakiin menjadi gairah baru dalam memperjuangkan Islam yang rahmatan lil'alamin.

Jika ingin berdonasi, klik tautan berikut cipta ponpes

Pembangunan Pondok Pesantren


Perkiraan pembangunan pondok pesantren menghabiskan anggaran ratusan juta rupiah. Saat ini pembangunan selesai dilakukan pada lantai dasar. Ke depan rencana menyelesaikan pembangunan lantai dua yang diisi kamar-kamar santri dan aula pondok. Selain itu, jika sudah berjalan sesuai rencana, pengurus juga akan mengusahakan pembelian tanah di samping pondok yang sebagian sudah diwakafkan.

Cita-cita ini tidak akan berjalan jika tidak ada etos kerja keras pengurus untuk mengusahakan pendanaan pembanguan pondok pesantren. Pengurus pun berharap donasi dan sumbangan sukarela dari semua pihak untuk merampungkan proses pembangunan pondok.

Bagi yang ingin berdonasi atau menyumbangkan sebagian hartanya sebagai bentuk amal jariyah, bisa langsung mendatangi sekretariat pondok pesantren Darul Aitam Wal Masaakiin atau menghubungi contact person yang tertera di poster pembangunan ponpes. Selanjutnya akan diberikan update info pengerjaan bangunan pondok jika dana yang terkumpul memungkinkan untuk melanjutkan pembangunan.

Hikmah Sedekah

Lebih baik sedekah tapi tidak ikhlas, daripada ikhlas tapi tidak sedekah.
- KH. Anwar Zahid.

Luar biasa banyak manfaat bersedekah bagi kaum muslimin. Selain menolak bala dan bisa menjadikan panjang umur, sedekah juga dijamin dengan gajaran pahala yang berlipat oleh Allah Swt. Dalam beberapa ceramah atau pengajian, para alim ulama sering berkata kalau sedekah adalah media seseorang untuk membersihkan diri (fitrah) dari segala perbuatan dosa. Jenisnya bisa berupa zakat atau infak atau sejenisnya.

 : : 

"Daripada Abu Hurairah Radhiallahu 'Anhu, Rasulullah Saw. bersabda: Jika anak Adam meninggal, maka amalnya terputus kecuali dari tiga perkara, sedekah jariyah (wakaf), ilmu yang bermanfaat, dan anak soleh yang berdoa kepadanya." (HR Muslim).

 

"Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya." (Surah Ali 'Imran: 92)

Tidak akan sia-sia hartamu jika disedekahkan untuk jihad di jalan Allah, kerena kelak semua hartamu di dunia tidak akan bisa mendampingimu di akherat. Selama masih diberi kesempatan untuk menyisihkan sebagian harta untuk tabungan amal jariyah, mari semangat untuk membangun istana di surga.

Joko Yuliyanto,
Pengurus Ponpes Darul Aitam Wal Masaakiin


Jika ingin berdonasi, klik tautan berikut cipta ponpes

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun