Mohon tunggu...
Joko Yuliyanto
Joko Yuliyanto Mohon Tunggu... Jurnalis - pendiri komunitas Seniman NU
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis opini di lebih dari 100 media berkurasi. Sapa saya di Instagram: @Joko_Yuliyanto

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Membedah Pementasan Mantra 2019

27 Maret 2018   15:16 Diperbarui: 27 Maret 2018   15:26 1280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Satu moderator mengatur jalannya diskusi dengan mengundang Cak Nun dan 3 panitia pementasan lainnya. Kemudian ada empat pertanyaan yang diajukan. Sebelum dibuka sesi tanya jawab, Cak Nun sebagai supervisor mengapresiasi luar biasa semua yang terlibat dalam pementasan. 

Pertunjukan malam itu dikatakan dua kali lebih bagus daripada ekspektasi sebelum melihat pertunjukan. Beberapa poin yang saya catat adalah tentang kegagalpahaman makna agama samawi dan ardhi. Penjelasan ini disampaikan ketika ada pertanyaan yang menyangkutkan bahwa mantra datang sebelum adanya agama samawi (agama ardhi). Menurut cak Nun, tidak ada agama samawi dan ardhi. Karena semua agama dasarnya dari Tuhan. Samawi diartikan kaum intelektual dari kata samawat (langit) sedangkan ardhi adalah ardh (dunia). Tidak ada agama yang diciptakan atas dasar manusia itu sendiri. 

Mantra datang setelah nabi Ibrahim dan sebelum nabi Musa. Tokoh punokawan adalah simbol bahasa langit. Ketika usaha tidak bisa, maka masyarakat sering menggunakan mantra. Sebelum mengenal agama berdasarkan ayat atau firman, masyarakat jawa sudah manunggal dengan Tuhan dalam proses pencarian sangkan-paran. Mantra identik dengan do'a. 

berasal dari kata ad daua yang artinya memanggil. Itu untuk sesama manusia. Sedangkan terhadap Tuhan doa bermakna menyapa sebelum meminta pertolongan. Ditambahkan bahwa seniman adalah kelengkapan dalam berdoa (mantra). Semua aspek mantra ada dalam diri seniman. Tentang gerak, warna, musik, dan lainnya. Mantra merupakan peradaban tertinggi yang dimiliki masyarakat jawa.

Bagaimana mantra bisa mengatasi permasalahan di negeri saat ini?

Mantra adalah prosesi setelah fase kepasrahan. Ketika kapitalisme menjajah kearifan lokal. Mantra menjadi obat penyembuh penyakit yang di derita negara. Makanya sebelummemayu hayuning bawano, manusia harus bisa memayu hayuning diri,memayu hayuning keluarga. Penyakit negara sangat komplek. Sehingga dokter dan ilmuan tidak sanggup (menyerah) untuk menyembuhkannya. Ilmu yang dipelajari untuk menyembuhkan saat ini hanyalah subjek pribadi, sedangkan mantra melibatkan subjek lain. Sejatinya tiap diri manusia mempunyai potensi yang luar biasa. Membangun negara tidak cukup hanya dengan ilmu, semua harus melibatkan unsur kebatinan (mantra). 

Peradaban jawa sudah mencapai puncaknya. Tingkatan tertinggi. Namun sayangnya malah masyarakat jawa itu sendiri yang sudah terkena dampak impor budaya malah berniat menghancurkan peradaban mereka sendiri. Tidak dihargai. Indonesia terjebak pada subjek pikiran, sedangkan mantra adalah kesadaran subjek manusia yang sejati, yakni hati. Konstitusi negara dibutuhkan mantra (pawang), setelah itu ilmu. Mantra harus berdialektika dengan ilmu. 

Sedangkan ilmu mengimplikasikan kebijakan manusia. Manusia memiliki potensi daya batin, namun terlanjur dijajah daya pikir.  Pesan terakhir dari sutradara adalah bahwa masyarakat Indonesia merupakan negara yang sangat kuat. Pertunjukan dimaksudkan untuk mengingat kembali kejayaan masyarakat majapahit yang berhasil menjadi penguasa dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun