Mohon tunggu...
R. Joko Wardono
R. Joko Wardono Mohon Tunggu... -

Putra Mahkota Tak Bertakhta

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Ikatlah Ilmu Dengan Menulisnya (Ilmu Kita Takkan Pernah Habis Walau Setiap Hari Menulis)

31 Maret 2014   06:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:16 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Ada banyak alasan mengapa orang suka menulis. Selain sebagai wujud inspirasi yang tertuang, juga sebagai pengisi waktu yang terasa luang. Namun, ada juga segelintir orang yang mempunyai alasan lain. Salah satunya adalah sebagai media pembelajaran.

Tak sedikit yang mengakui bahwa dengan menulis, ada banyak manfaat yang bisa didapatkan. Wawasan semakin bertambah saat aktivitas menulis semakin ditingkatkan. Salah satu contoh konkretnya adalah dengan kebiasaan menulis sudah pasti sistem kerja otak akan terus menerus terasah hingga mampu merekam semua hal baru yang dijumpai. Tentu saja ini juga membantu dari kepikunan dini.

Terbukanya pintu ilmu tentu saja sangat membantu kita dalam setiap menuangkan dalam bentuk tulisan. Gagasan serta ide baru akan muncul dengan sendirinya manakala tangan kita sudah mulai siap dengan pena. Entahlah bagi mereka yang sudah terbiasa, seakan menulis adalah hal biasa, sedang bagi yang malas atau bahkan jarang menulis tentu sangat sulit dalam merangkai kata demi kata menjadi sebuah kalimat.

Membiasakan menulis sangatlah berat, terlebih bagi mereka yang malas dan hampir tak punya waktu untuk sekedar coret-coret. Terlepas dari sulit tidaknya membiasakan menulis, ada satu hal yang patut diketahui dalam hal ini. Ingat kata pepatah "Ikatlah Ilmu Dengan Menulisnya". Nah, disinilah kita dapat memahami arti penting dari menulis. Bukan sekedar sebagai wujud curahan hati yang tak jelas namun sebagai media pembelajaran yang sangat berharga.

Mungkin tepat sekali jika dengan sering menulis maka ilmu serta wawasan kita akan terus bertambah bukan sebaliknya berkurang. Ilmu kita bukan layaknya isi pena yang semakin sering digunakan untuk menulis maka semakin berkuranglah isinya dan akhirnya akan habis tak tersisa. Inilah yang patut kita syukuri karena ilmu kita takkan pernah habis hanya gara-gara sering menulis.

Tak ada paksaan untuk membiasakan menulis, namun ingatlah bahwa pisau itu akan semakin tajam jika sering diasah, begitu sebaliknya jika dibiarkan maka lambat laun akan semakin tumpul dan berkarat. Mulai detik ini hilangkan semua anggapan bahwa menulis itu buang-buang waktu tanpa ada gunanya. Menulis adalah cerminan pribadi Anda, tunjukkan yang terbaik walau hanya sekedar lewat tulisan. Percayalah, ilmu kita akan terus bertambah walau waktu kita habiskan hanya untuk menulis. Semoga bermanfaat...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun