Mohon tunggu...
Joko Rinanto
Joko Rinanto Mohon Tunggu... Penulis -

Menulislah, karena hidup adalah sebuah perjalanan pengaruh dan memengaruhi.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

2012, Tahun Kiamat Buat Bebek

19 Maret 2012   10:10 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:48 608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjelang tahun 2012 rumor tentang terjadinya kiamat kian menghebohkan. Banyak orang kemudian pasang kuda-kuda menghadapi kemungkinan terjadinya kiamat. Bagaimana tidak, mulai prediksi lawas hingga berbagai analisa mutakhir gencar dihembuskan oleh media terkait bencana di tahun 2012. Tak ketinggalan, Hollywood pun dengan gesit menggarap film mencekam berjudul “2012.” Sekarang, 2012 telah dijalani, sedikit demi sedikit berbagai kekhawatiran masyarakat dunia mulai mereda, hanya bangsa bebek saja yang masih harus “ketar-ketir” menghadapi kiamat di tahun ini, mengapa?

Saya menilai 2012 adalah tahun mengenaskan bagi kehidupan para bebek, terutama bagi bebek-bebek di Indonesia. Di tahun 2012 nama bebek kian popular, karena bebek tengah menjadi komoditas yang menguntungkan. Dahulu mungkin bebek hanya dikenal karena kuliner bebek peking atau telor bebek, tapi sekarang coba kita perhatikan, ada bebek goreng, bebek panggang, sate bebek, sop bebek, bebek asem manis, bebek cabe ijo, dan teranyar yang sedang naik daun adalah mewabahnya panganan Nasi Bebek. Akibat kuliner bebek ini yang kian merajalela bangsa bebek harus siap-siap meregang nyawa, ini artinya kiamat buat bebek.

Saat ini bangsa bebek sedang heboh untuk dijadikan hidangan khas Indonesia yang beraneka rasa. Dahulu mungkin tak banyak orang suka mengkonsumsi bebek, selain karena pengolahannya yang butuh ketelatenan karena daging bebek selama ini dikenal alot. Walhasil bebek belum menjadi usaha kuliner yang menjanjikan. Awalnya saya juga kurang paham dengan fenomena kuliner berbasis bebek, tapi akibat teman-teman saya yang keranjingan masakan bebek saya jadi sadar, ternyata bebek sedang menjadi menu primadona di tahun 2012.

Walau demikian, pada kenyataannya saya masih belum paham sepenuhnya yang banyak dipakai untuk kuliner apakah bebek atau entok? Jadi serupa samarnya dengan sate kambing. Judulnya sate kambing, padahal tak sedikit pedagang yang bertitel “Sate Kambing” justru menggunakan daging domba, alamat palsu ini namanya, haha…

Oke, sekarang kita fokus kembali ke pembahasan tentang nasib bangsa bebek di tahun 2012. Di Jakarta sedang marak nasi bebek khas Madura, khususnya di bilangan Jakarta Timur, kalou gak percaya selidiki saja… Ya, warung yang menjajakan bebek goreng dengan bumbu yang ruarr biasa pedasnya, sampai membuat perut mulas tak terkira (bagi saya), kini tengah menduplikasi lebih dari sekedar hitungan deret hitung (sebentar-sebentar ada warung nasi bebek). Pada nasi bebek, jasad bebek yang telah meregang nyawa lalu digoreng kering dan dilumuri dengan bumbu yang berwarna hitam legam. Bumbu nasi bebek ini bahkan lebih pedas daripada bebek sambel ijo (menurut saya).

Nasi bebek yang sedang tenar tersebut rata-rata dijual dari kisaran 6 ribu hingga 12 ribu rupiah per porsi. Walau satu bungkus nasinya tidak banyak tetapi sudah cukup membuat kenyang penikmatnya akibat kebanyakan minum karena harus bercucuran keringat dan menjulurkan lidah asbab kepedesan.

Menurut salah satu penjual nasi bebek di bilangan Klender kepada kompas.com, setidaknya dalam sehari ia bisa menghabiskan 500 ekor bebek untuk disulap menjadi nasi bebek. Sementara akunya ia kini memiliki 3 warung nasi bebek. Jika rata-rata penjualannya serupa, ini artinya setiap hari ada 1500 bebek yang harus meregang nyawa, maka dalam sebulan ada 45 ribu bebek yang tewas dan berakhir di wajan panas.Untung saja bebek bukan manusia dan memang ditakdirkan sebagai berkah sebagai makanan manusia.

Itulah fenomena baru penyebab kematian bangsa bebek di Jakarta, selain mungkin di daerah lain ada fenomena yang berbeda semisal Sate Bebek khas Serang dan lain sebagainya. Lalu bagaimana dengan di kota anda? Apakah bebek sedang mengalami nasib yang serupa???

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun