Mohon tunggu...
Joko Rinanto
Joko Rinanto Mohon Tunggu... Penulis -

Menulislah, karena hidup adalah sebuah perjalanan pengaruh dan memengaruhi.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Cegah Kanker Payudara? Mati Lampu Solusinya

2 April 2011   12:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:11 974
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Malam-malam mati lampu? Siapa mau…! Semua ritual “Work Hard & Play Hard” bisa kontan terhenti, malam bisa sunyi dan jadi terbayang kuntilanak menyambangi, bahkan niat mau begadang untuk ‘dugem’ bisa tidak jadi karena mati lampu malam hari. Belakangan PLN sering jadi sorotan atau bahkan bulan-bulanan kritik karena semakin rutinnya hal tersebut. Seringnya terjadi pemadaman listrik bergilir terlebih mati lampu terjadi pada malam hari membuat segudang cercaan bercampur emosi langsung dialamatkan kepada PLN. Padahal mati lampu malam hari bisa menjadi obat anti kanker dan pereda depresi.

Kali ini saya tidak bermaksud ingin serta-merta membenarkan seluruh kebijakan PLN dalam halmensuplai energi. Tetapi, dampak pemakaian listrik yang berlebihan, terlebih kalau pemakaian listrik dikuras untuk mengakomodasi kegiatan “dugem” tengah malam tentu menjadi rugi dua kali. Pertama, akan menguras potensi energi negara kepada hal yang sia-sia. Kedua, akan menjadikan bom waktu untuk masalah kesehatan yang serius dalam lingkup masyarakat urban di perkotaan.

Meningkatnya kasus kanker dan permasalahan berat lainnya ternyata begitu erat kaitannya dengan pemakaian listrik dan lampu di malam hari. Oleh karena itu tidak ada salahnya kegiatan "Earth Hour" tidak hanya sekedar sebagai Annual Ceremony, tetapi harus mulai menjadi budaya kembali, itu kalau tidak ingin rugi dua kali.

Mematikan lampu dan alat elektronik tak terpakai selama satu jam saja telah dapat memberikan kontribusi terhadap penghematan listrik di Jakarta mencapai 300 MWH. Angka tersebut sama dengan mematikan satu pembangkit listrik yang mampu menyalakan listrik di sekitar 900 desa. Jika itu dilakukan tiap hari pada waktu yang tepat, maka tentunya akan membantu memberantas kejadian meroketnya kanker payudara. Kok bisa…?

Tubuh memiliki jam biologis atau yang sering disebut sebagai irama sikardian. Salah satu yang paling penting bagi pertahanan tubuh adalah irama sikardian pada malam hari, karena secara fitrahnya waktu malam adalah waktu untuk beristirahat guna regenerasi sel-sel mati. Selain itu obat yang sangat ajaib akan diproduksi pada malam hari saat mati lampu atau keadaan gelap tak bercahaya. Obat ajaib yang saya maksudkan adalah hormon melatonin.

"Cahaya terang pada malam hari akan menekan produksi melantonin dan berimbas juga pada meningkatan produksi hormon estrogen pada wanita, sehingga keadaan ini akan meningkatkan insiden timbulnya kanker payudara bagi wanita yang sering melakukan ritual begadang."

Hormon melantonin dihasilkan oleh kelenjar pineal. Peningkatan produksi hormon ini salah satunya dipengaruhi oleh cahaya dan medan elektromagnetik. Melantinon akan dilepaskan saat matahari mulai tenggelam dengan sempurna dan akan mencapai puncaknya pada kisaran pukul 23.00-02.00 dalam keadaan tertidur. Kelenjar pineal adalah kelenjar yang sangat peka dengan keberadaan cahaya, maka peningkatan produksi hormon ini akan terjadi saat suasana gelap, yaitu pada malam hari dan dengan kondisi lampu mati. Hormon ini berfungsi untuk membantu kita dengan mudah tertidur selain akan berproduksi normal saat kita tidur malam. Maka jangan salahkan hal lain jika anda sulit tertidur apabila malam hari lampu tetap dinyalahkan.

Selain sebagai hormon tidur, melantonin juga memiliki efek anti kanker, karena hormon ini bekerja untuk mencegah kerusakan DNA yang disebabkan oleh senyawa karsinogen pencetus kanker. Cahaya terang pada malam hari akan menekan produksi melantonin dan berimbas juga pada meningkatan produksi hormon estrogen pada wanita, sehingga keadaan ini akan meningkatkan insiden timbulnya kanker payudara bagi wanita yang sering melakukan ritual begadang.

Selain terancam obesitas, orang-orang yang cenderung bekerja atau beraktivitas pada malam hari secara otomatis akan memiliki kekebalan yang lebih rendah terhadap penyakit dan resiko terkena kanker dibandingkan dengan orang-orang yangmemiliki siklus normal secara sikardian. Selain itu aktivitas yang menggunakan pengaruh medan elektromagnetik seperti monitor komputer, ponsel, dan sebagainya serta kondisi emosional seperti marah dan cemas akan mengurangi produksi hormon melantonin.

Hormon melantonin juga disebut sebagainya mandor bagi hormon lain, karena ia berfungsi untuk mengatur jumlah takaran yang pas bagi dikeluarkannya berbagai hormon lainnya, termasuk hormon serotonin atau hormon kebahagiaan. Adapun beberapa fungsi yang tidak kalah penntingnya hormon melantonin yang lain adalah mengurangi frekuensi detak jantung, tekanan darah diastol, mengurangi ketegangan jiwa, memperkuat sistem imunitas, dan mencegah pikun.

Sekarang telah diketahui marah, begadang dan menyalahkan lampu tengah malam bisa menjadi akumulasi pemicu kanker. Jadi, kalau begini ceritanya, kalau tengah malam mati lampu kita marah-marah apa bersyukur dan segera tidur saja baiknya? Wallahu A’lam

Oleh: Joko Rinanto

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun