Mohon tunggu...
Joko Soebagyo
Joko Soebagyo Mohon Tunggu... -

Sedang belajar di Prodi Pendidikan Matematika UNJ Pascasarjana

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Pemanfaatan Web Khan Academy dalam Pembelajaran Matematika

16 Mei 2015   05:35 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:57 620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembelajaran matematika sampai saat ini masih menjadi momok bagi mayoritas siswa di seluruh dunia tidak terkecuali Indonesia.  Rendahnya kemampuan matematika menjadi indikator bagi para guru dan para penggiat pembelajaran matematika yang dapat dilihat dari hasil The Programme for International Student Assessment (PISA) tahun 2009 dan 2013.

Kita tengah menghadapi siswa yang hidup dalam era digital (Y generation), sesuai pendapat (Hirsch, Martin, Hopfensperger, & Zbiek, 2013) bahwa teknologi merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut (BrckaLorenz, Haeger, Nailos, & Rabourn, 2013) salah satu bentuk teknologi yang sering dimanfaatkan saat ini adalah website dimana akitifitas pekerjaan, pendidikan, hiburan dan hubungan  sosial, semuanya dapat dialami melalui website.

Pentingnya teknologi

Menurut (Goos & Bennison, 2008), banyak peneliti dari berbagai negara yang menyatakan bahwa teknologi memainkan peranan penting dalam pembelajaran matematika di dalam kelas yang meliputi: (a) keterampilan dan pengalaman menggunakan teknologi; (b) waktu dan kesempatan untuk belajar; (c) pengetahuan tentang bagaimana teknologi terintegrasi ke dalam pembelajaran matematika; (d) belief tentang teknologi dalam pembelajaran; (e) belief tentang matematika dan bagaimana mempelajarinya.

Perkembangan internet menyediakan kekayaan informasi bagi guru matematika dan siswa di semua tingkat dan sangat berlimpah dengan sebuah keberlebihan sumber daya yang sebelumnya tidak tersedia.  Melalui media ini, menurut (Cherkas & Welder, 2011) berbagai bahan berbasis web yang bertujuan untuk meningkatkan pengajaran dan pembelajaran matematika terus-menerus dan sedang dikembangkan.  Dengan demikian dalam proses pembelajaran matematika, sudah saatnya guru matematika memanfaatkan web guna meningkatkan kemampuan matematis siswa.

Kriteria web yang baik

Ketika kita searching di google dengan keyword “web pembelajaran matematika” akan muncul 239.000 hasil pencarian.  Semua hasil tersebut dapat saja digunakan sebagai sumber pembelajaran matematika.  Tetapi menurut (Sunil & Saini, 2013) sebuah web layak dijadikan sebagai sumber pembelajaran jika memenuhi beberapa kriteria yaitu:


  1. choosing  an  appropriate  learning  approach depending on the style of the learner;
  2. choosing content depending on the learning style and approach choosing the appropriate content;
  3. choosing learning modules that can create a learning activity path;
  4. The knowledge that the learner has acquired and needs to acquire are then mapped appropriately to the learning activity mechanism that controls the generation of learning content in the recommender based learning management system.


Salah satu website yang memenuhi kriteria tersebut adalah www.khanacademy.org.

Khan Academy

Khan Academy adalah organisasi nirlaba dengan misi memberikan pendidikan bagi siapa saja secara gratis, berkelas dunia, dapat digunakan kapan saja dan di mana saja.  Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh penulis terhadap web Khan Academy, banyak didapati soal-soal matematika seperti pada soal matematika di PISA dan UN sehingga siswa diharapkan mendapat wawasan matematika lebih banyak dari sumber belajar tersebut.

[caption id="attachment_416162" align="aligncenter" width="155" caption="Gambar 1. Logo Khan Academy"][/caption]

Keuntungan bagi siswa

Ketika siswa belajar matematika di Khan Academy khususnya mengerjakan soal-soal matematika dan menjawab dengan benar maka ia akan mendapati jawaban tercentang (lihat Gambar 2).

[caption id="attachment_416163" align="aligncenter" width="567" caption="Gambar 2. Menjawab Soal Dengan Benar"]

1431161884442381814
1431161884442381814
[/caption]

Namun ketika mengalami kesulitan menjawabnya,  ia dapat melihat petunjuk baik dengan menonton video ataupun jawaban yang tersedia tetapi ia akan mendapati jawaban dengan tanda silang (lihat Gambar 3).

[caption id="attachment_416164" align="aligncenter" width="567" caption="Gambar 3. Menjawab Soal Dengan Salah"]

14311619821438487596
14311619821438487596
[/caption]

Dan masih banyak keuntungan lain yang diperoleh siswa ketika belajar matematika di Khan Academy.  Penulis hanya memberikan beberapa contoh di atas.

Keuntungan bagi guru dan orangtua.

Bagi guru dan orangtua pasti ingin mengetahui apakah anak/siswanya belajar matematika pada hari ini? Materi apakah yang dipelajari? Sejauh mana kemajuannya? dan sebagainya.  Belajar matematika di Khan Academy memungkinkan semua hal tersebut terwujud, dimana jika dengan pembelajaran matematika konvensional tidak dapat dilakukan secara detail.

Sebagai contoh, Abdul Fatah seorang siswa di sebuah SMK Swasta sudah mempelajari 132 skills matematika seperti terlihat pada Gambar 4.

[caption id="attachment_416165" align="aligncenter" width="507" caption="Gambar 4. Skill Matematika yang dipelajari Seorang Siswa"]

1431162109756057346
1431162109756057346
[/caption]

Penjelasan pada Gambar 4 adalah salah satu keuntungan bagi guru atau orangtua tentang kondisi anak/siswa-nya. Masih banyak penjelasan lain yang lebih rinci dan detail dalam pembelajaran matematika dengan memanfaatkan Khan Academy.

Kekurangan Khan Academy

Setiap alat/media pembelajaran pasti memiliki kelemahan dan kekurangan, demikian juga dengan Khan Academy. Pembelajaran matematika di Khan Academy memerlukan penguasaan bahasa Inggris yang baik, komputer/laptop/gadget untuk mengakses dan koneksi internet yang baik walaupun ada versi offline-nya.  Tanpa hal-hal tersebut, sulit rasanya untuk melakukan pembelajaran matematika di Khan Academy.

Pada saat penulis melakukan penelitian dengan memanfaatkan web Khan Academy, masalah bahasa dapat ditanggulangi dengan menggunakan fasilitas google translate.  Nah, yang paling dirasa sulit adalah menyediakan komputer, laptop atau gadget seperti android atau smartphone yang lain dan koneksi internet pada saat belajar di dalam kelas.

Di beberapa sekolah di Jakarta, pembelajaran matematika dengan memanfaatkan Khan Academy mungkin dapat dilakukan.  Tetapi, kenyataan di lapangan mengatakan mayoritas sekolah tidak dapat melakukan pembelajaran matematika dengan memanfaatkan Khan Academy.

Beberapa penelitian

Menurut (Gönül & Solano, 2013) menyatakan “Khan experience does not significantly raise the exam score but does increase time in exam. A diligent or a conscientious student may achieve proficiency in more skill-sets and also spend more time completing the exam, perhaps double-checking before clicking the “submit” button”.  Dengan kata lain, Khan Academy tidak meningkatkan skor secara signifikan tetapi meningkat dalam waktu pengerjaan.  Dan untuk siswa yang rajin dapat meningkatkan keterampilan matematis lebih banyak lagi.

Hasil penelitian yang dilakukan penullis, memberikan kesimpulan antara lain bahwa aktivitas siswa yang memperoleh pembelajaran matematika dengan pemanfaatan web Khan Academy secara keseluruhan semakin baik setelah beberapa kali pertemuan.  Hal ini terlihat selama proses pembelajaran matematika, siswa terlihat lebih semangat dalam belajar matematika, lebih menyenangkan, dana adanya interaksi antar teman, eksplorasi, mengamati, serta menikmati dalam mengerjakan soal-soal di web Khan Academy.

Bibliography

BrckaLorenz, A., Haeger, H., Nailos, J., & Rabourn, K. (2013). Student Perspectives on the Importance and Use of Technology in Learning. California: Indiana University.

Cherkas, B., & Welder, R. M. (2011). Interactive Web-Based Tools for Learning Mathematics: Best Practices. In A. A. al.], Teaching Mathematics Online: Emergent Technologies and Methodologies (p. 275). United States of America: Information Science Reference.

Gönül, F. F., & Solano, R. A. (2013). Innovative Teaching: An Empirical Study of Computer-Aided Instruction in Quantitative Business Courses. Journal of Statistics Education, 1-23.

Goos, M., & Bennison, A. (2008). Surveying the Technology Landscape: Teachers' Use of Technology in Secondary Mathematics Classrooms. Mathematics Education Research Journal, 103.

Hirsch, C. R., Martin, W. G., Hopfensperger, P. W., & Zbiek, R. M. (2013). Core Math Tools and Its Affordances for Mathematics Teacher Educators and for Prospective Teachers. AMTE Conference (p. 4). Orlando, Florida: NCTM.

Sunil, L., & Saini, D. K. (2013). Design of a Recommender System for Web Based Learning. World Congress on Engineering (p. 1). London: World Congress on Engineering.

Tulisan ini merupakan tugas Diklat Online P4TK Matematika

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun