Rekorder sopran merupakan alat musik melodis yang sumber bunyinya menggunakan udara (Aeropone) dan dimainkan dengan cara di tiup. Recorder dibedakan menjadi 6 jenis, yaitu:
1. Recorder Sopranino
2. Recorder Soprano
3. Recorder Alto
4. Recorder Tenor
5. Recorder Bass
6. Recorder Great Bass (contra bass)
Recorder pada umumnya yang digunakan dalam pembelajaran di sekolah adalah rekorder jenis sopran, disamping recorder sopran ada juga recorder sopranino dan recorder alto.
Recorder sopran mempunyai wilayah suara dari c’ (semua lubang ditutup semua ) , tetapi untuk nada tinggi hampir dapat dipastikan bunyinya disonan sekali. Recorder termasuk alat musik melodis bukan ritmis (pengiring) dan akan dibagi menjadi 2 kumpulan yaitu individu & kelompok.
A. Bagian-bagian recorder
B. Prosedur/langkah-langkah Memainkan Recorder
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memainkan Recorder, yaitu:
1. Fingering
Recorder memiliki 7 lubang di bagian depan dan 1 lubang di bagian belakang. Setiap jari kamu harus digunakan untuk menutup lubang tersebut. Ibu jari kiri kamu akan menutup lubang yang ada di bagian belakang dari recorder.
Pertama-tama, kamu harus ingat peraturan utama dalam bermain recorder adalah tangan kiri harus berada di bagian atas. Tidak tergantung pada tangan mana yang biasa digunakan untuk menulis, anda harus menempatkan tangan kiri di bagian atas lubang.
Ketika anda meletakkan jari anda pada lubang, jari anda harus tetap rata dan kencang. Hindari memasukkan lengkungan jari anda ke dalam lubang. Ujung jari Anda harus mencapai dan mungkin menggantung pada sisi recorder Anda.
Langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Tiga jari tangan kiri memegang seruling bagian atas dengan posisi jari:
a. Ibu Jari menutup lobang Oktaf (lubang belakang)
b. Jari Telunjuk menutup lobang 1
c. Jari Tengah menutup lobang 2
d. Jari manis menutup lobang 3
2. Empat jari tangan kanan memegang recorder bagian bawah, dengan posisi jari:
a. Jari Telunjuk menutup lobang 4
b. Jari Tengah menutup lobang 5
c. Jari Manis menutup lobang 6
d. Jari Kelingking menutup lobang 7
3. Untuk menghasilkan nada tinggi, lobang oktaf yang ditutup dengan Ibu Jari tengan kiri, dibuka ½ hingga ¾.
4. Kepala tegak dan bahu wajar (tidak tegang)
5. Dada membusung dan kedua belah siku terangkat sehingga tidak menyentuh badan
6. Sumber tiupan diletakkan diatas bibir bagian bawah, bibir bagian atas menyentuh sumber tiupan dengan wajar.
7. Jangan memasukkan bagian kepala Recorder (sumber tiupan) terlalu dalam sehingga menyentuh gigi, dan jangan digigit.
8. Tehnik Pernafasan dan Tiupan
Bernafas yang baik sama seperti kita bernyanyi yaitu menggunakan pernafasan diafragma. Untuk menghasilkan tiupan yang bagus ucapkan seperti kata ”DU”. Tiupan harus rata jangan terlalu kuat meniup sehingga memekakkan telinga. Biasanya nada do (c’) adalah yang paling susah dibunyikan.
9. Tuning Pada Recorder (melaras)
Recorder bisa di laras (disesuaikan nadanya bila terdengar agak fals) tetapi biasanya naik turunnya nada tidak sampai ½ nada. Untuk melaras Recorder bisa dengan menarik bagian kepala atau ekor dari recorder dengan menyamakan bunyinya pada stem fluit, garputala atau keyboard.
C. Bahan latihan-Latihan
1. Latihan Ritme dalam Birama
2. Tangga Nada C Mayor
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H