Mohon tunggu...
Yuniarto Hendy
Yuniarto Hendy Mohon Tunggu... Jurnalis - Dosen Bahasa Indonesia di Beijing

Youtube: Hendy Yuniarto

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Upaya Reboisasi "Tembok Hijau Tiongkok" Menuju Karbon Netral

15 April 2024   14:48 Diperbarui: 16 April 2024   07:42 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiongkok, suatu negara berpopulasi 1,4 miliar, dengan emisi gas rumah kaca terbesar di dunia, telah membuat komitmen berani untuk mencapai puncak emisi karbon pada tahun 2030 dan mencapai netralitas karbon pada tahun 2060.

Untuk memenuhi janji tersebut, negara yang gencar mengkampayekan peralihan ke energi terbarukan ini telah memulai kebijakan penanaman pohon yang ambisius. 

Kebijakan ini bertujuan untuk memerangi ancaman perubahan iklim dengan memanfaatkan solusi berbasis alam. Upaya, efektivitas, dan signifikansi global dari kebijakan penanaman pohon Tiongkok serta menyoroti potensinya sebagai model sangat menarik untuk diperhatikan lebih lanjut.

Upaya penanaman pohon Tiongkok berakar pada tantangan lingkungan yang ditimbulkan oleh industrialisasi dan urbanisasi yang cepat. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi negara selama 3 dekade yang belum pernah terjadi sebelumnya, emisi karbon dan tingkat polusi udara juga meningkat.

Menurut Global Carbon Project, emisi karbon Tiongkok meningkat 80% antara tahun 2000 dan 2018, mencapai 10,06 gigaton karbon dioksida pada tahun 2018. 

Menyadari perlunya suatu tindakan, pemerintah Tiongkok meluncurkan serangkaian program reboisasi, dimulai dengan proyek "Great Green Wall" pada tahun 1978.

Inisiatif ini bertujuan untuk menanam pohon di sepanjang tepi Gurun Gobi untuk menghentikan desertifikasi dan melindungi lahan pertanian. 

Pada tahun 1999, program "Grain for Green" dimulai, yang mendorong petani untuk mengubah lahan pertanian marginal menjadi hutan sebagai ganti subsidi gandum.

Menurut laporan Administrasi Kehutanan dan Rumput Nasional, program ini telah memulihkan lebih dari 28 juta hektar lahan.

Dalam beberapa tahun terakhir Tiongkok telah meningkatkan upaya penanaman pohonnya, meluncurkan beberapa inisiatif baru. Program "Kota Hutan Nasional" yang diluncurkan pada tahun 2004, mempromosikan pengembangan hutan perkotaan dan ruang hijau. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun