Pengunjung puas dengan suasana budaya Uighur di rumah warga lokal, mulai dari pakaian adat, arsitektur rumah, kerajinan tangan, tarian, lagu, hingga kuliner. Roti naan, sate kambing, teh susu, buah kering, yogurt, dan makanan khas Uighur lainnya juga tidak boleh terlewatkan. Masakan Xinjiang adalah salah satu masakan paling populer di Tiongkok. Di banyak kota kita dapat dengan mudah menemukan restoran Xinjiang.
Rumah-rumah di desa wisata Yangbulake juga dikembangkan sebagai penginapan. Setiap rumah dapat menampung enam orang untuk menginap. Desa Yangbulake memanfaatkan sepenuhnya letak geografis dan budayanya untuk mengembangkan pariwisata dan meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Manfaat ini memperluas pariwisata khas untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.
Di desa Yangbulake, sekitar 30 kepala keluarga dengan 90 orang berpartisipasi langsung dalam bisnis desa wisata ini. Lebih dari 30.000 wisatawan mengunjungi desa ini setiap tahun. Pendapatan rumah tangga rata-rata telah meningkat menjadi lebih dari 100.000 RMB (sekitar 200 juta) per tahun.
Upaya peningkatan perekonomian tersebut tidak lepas dari kemauan dan kerja keras masyarakat untuk mempromosikan budaya asli kepada masyarakat luas. Sekarang siapa pun dapat memahami secara mendalam budaya Uighur dan kehangatan orang-orang Uighur di desa Yangbulake.
Pemerintah dan masyarakat di Xinjiang selama ini telah bekerja keras untuk memberantas kemiskinan dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusianya. Selain itu, mereka juga tetap menjaga kelestarian alam dan budaya Xinjiang. Pengalaman menjelajahi Xinjiang dan melihat langsung bagaimana usaha pemerintah bersama masyarakat bekerja keras membuktikan bahwa mengentaskan kemiskinan dan mewujudkan kemakmuran bersama adalah hak asasi manusia yang paling mendasar.