Â
Tiongkok selalu mengadaptasi banyak hal, termasuk budaya luar yang kemudian disesuaikan dan dipopulerkan oleh masyarakat lokal. Di pusat perbelanjaan dan supermarket di kota-kota besar di seluruh Tiongkok, musik Natal mulai terdengar di pertengahan Desember.
Natal (bahasa Mandarin: Sheng Dan Jie) bukanlah hari libur umum di Tiongkok dan sebenarnya umat nasrani di Tiongkok sekitar 4 persen saja (39 juta orang Protestan dan 19 juta orang Katolik), namun sebagian besar dekorasi Natal dunia diproduksi di sini.
Menurut laporan China Daily, di sebuah kota di provinsi Zhejiang bernama Yiwu memproduksi 60% dari dekorasi Natal di seluruh dunia seperti pohon plastik, lampu Natal, kaus kaki, dan aksesoris Natal lainnya.
Yiwu terkenal sebagai pasar untuk barang grosir, di mana pembeli dari seluruh Tiongkok dan di seluruh dunia dapat bertransaksi langsung pada produsen lokal. Namun saat ini bisnis online internasional seperti Alibaba telah menggantikan tren belanja.
Globalisasi adalah sesuatu yang berkembang pesat dalam mimpi Tiongkok yang modern dan internasional. Semakin banyak orang Tiongkok pulang setelah belajar atau bekerja di luar negeri, membawa kembali tradisi barat. Selain itu semakin banyak ekspatriat yang menetap di Cina. Malam Natal (bahasa Mandarin: Ping An Ye yang berarti malam kedamaian) di Tiongkok oleh kebanyakan anak muda dirayakan dengan memberi apel Natal.
Apel Natal yang terbungkus cantik dapat ditemukan di banyak supermarket. Tradisi baru ini mungkin terlihat aneh karena munculnya buah apel yang diberikan kepada teman, pacar, atau kolega di malam Natal, yang tidak akan ditemui di luar Tiongkok.
Sebenarnya bukan tanpa alasan. Pemilihan buah ini karena apel dalam bahasa Mandarin Ping Guo memiliki kesamaan dengan bunyi Ping An Ye pada kata Ping yang berarti damai. Oleh karena itu di malam kedamaian sangat cocok untuk makan atau memberikan buah apel agar malam dapat dilalui dengan aman dan damai.
Tradisi memberikan teman atau rekan kerja apel pada malam Natal semakin populer, terlebih beberapa drama seri yang turut mempopulerkan. Harga apel Natal pada Malam Natal tentu lebih mahal daripada hari biasanya. Selain itu karena apel dibungkus dengan kotak atau kertas warna-warni dan dihiasi dengan pita lengkap dengan pesan Natal. Jadi jangan kaget kalau sebuah apel dapat dijual dengan harga lebih dari 150 ribu rupiah.
Tidak seperti di negara-negara Barat, banyak orang Tiongkok mungkin juga tidak banyak tahu tentang peringatan kelahiran Yesus Kristus. Bagi mereka, malam Natal adalah malam kedamaian yang simbolkan dengan buah apel. Bagi yang merayakan Natal di manapun berada, selamat Natal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H