Mohon tunggu...
Yuniarto Hendy
Yuniarto Hendy Mohon Tunggu... Jurnalis - Dosen Bahasa Indonesia di Beijing

Youtube: Hendy Yuniarto

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Mendaki Gunung Siguniang yang Memesona

3 Juli 2019   17:43 Diperbarui: 3 Juli 2019   22:29 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gunung Siguniang di Provinsi Sichuan | dokpri

 

Nama gunung  Siguniang () yang berlokasi di provinsi Sichuan memang masih jarang didengar oleh orang Indonesia. Bahkan untuk kebanyakan orang Tiongkok sekalipun, gunung ini masih belum dikenal luas.

Gunung ini dalam bahasa Inggris bernama four girls mountain atau four sisters mountain yang diterjemahkan langsung dari bahasa Mandarinnya. 

Angkat empat pada nama tersebut mengacu pada empat puncak yang terdiri dari puncak Yaomei, puncak Sanguniang, puncak Erguniang, dan puncak Daguniang.

Puncak Yaomei adalah puncak yang memiliki elevasi tertinggi, sekitar 6.250 meter. Sedangkan puncak-puncak yang lain memiliki elevasi sekitar 5000an m.

3

Empat puncak dan elevasinya | dokpri
Empat puncak dan elevasinya | dokpri

Terletak dekat dengan perbatasan provinsi otonomi Tibet, gunung Siguniang terkenal akan kecantikannya dan juga dikenal sebagai area perlindungan panda.

Karena kecantikannya, banyak pendaki ataupun juga hiker ingin menaklukkan daya pikatnya, termasuk saya sendiri. Karena bukan seorang pendaki gunung profesional, maka saya tidak terobsesi untuk menaklukan puncaknya.

Untuk menuju ke lokasi anda dapat naik bus jalur gunung Siguniang dari salah satu terminal bus kota Chengdu, provinsi Sichuan.

Perjalanan akan memakan waktu sekitar 3 sampai 4 jam. Jalan yang dilalui cukup mulus namun berkelok-kelok sewaktu melintasi pegunungan selama kurang lebih satu jam sebelum tujuan.

Oleh karena itu, bagi yang sering mabuk darat disarankan untuk mempersiapkan obat-obatan dan kantong.

Di lereng gunung Siguniang terdapat banyak pilihan hotel dan losmen. Losmen menjadi pilihan yang pas karena selain harganya nyaman di kantong, beberapa losmen juga jadi satu dengan rumah pemiliknya yang ramah.

Mereka menyediakan banyak informasi pendakian, bahkan pemiliknya adalah pemandu yang siap mendampingi kapan saja.

2

Porter dan kuda-kudanya | dokpri
Porter dan kuda-kudanya | dokpri

Untuk seorang pemula, pendakian lebih baik dimulai menuju puncak Daguniang (5355 m) terlebih dahulu. Siapkan bekal dan peralatan yang memadai.

Kalau bawaan terlampau banyak dan berat, penduduk lokal siap membawakan barang-barang yang ditandu di atas kuda. Bersiaplah berangkat setelah matahari terbit dan turun sebelum matahari tenggelam.

 

Para pendaki berangkat di pagi hari | dokpri
Para pendaki berangkat di pagi hari | dokpri

Pendakian menuju puncak Daguniang akan memakan waktu sekitar 4 sampai 5 jam tergantung kecepatan.

Semakin mendekati puncak Daguniang tingkat kecuraman akan semakin tinggi. 

Di tengah rute perjalanan menuju puncak Daguniang terdapat pos peristirahatan yang menyediakan makanan untuk para pendaki.

3

Salah satu pos peristirahatan | dokpri
Salah satu pos peristirahatan | dokpri

Di tengah rute pendakian anda pasti menemui binatang yak yang dilepaskan pemiliknya untuk merumput di pegunungan.

Anda pun sebenarnya dapat membeli dendeng yak yang dijual di losmen atau warung-warung sekitar hotel.

Selain dendeng yak, daging yak bakar dan sup daging yak adalah masakan lokal yang tidak boleh lewatkan.

 

Yak dengan mudah dapat dijumpai di rute pendakian | dokpri
Yak dengan mudah dapat dijumpai di rute pendakian | dokpri

Siguniang yang terlihat misterius dari kejauhan ini menawarkan pemandangan gunung, sungai, dan pepohonan yang menakjubkan dan memberikan lamunan tak terbatas. Sepertinya gunung ini adalah surga bagi para pendaki, hiker, trekker dan para fotografer gunung. Pada pengunjung tersbeut dapat menghabiskan waktu selama lebih dari seminggu untuk menikmati gunung Siguniang dari berbagai aspek kecantikannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun