Â
Di stasiun metro jalur 1 kota Guiyang, provinsi Guizhou, dilakukan percobaan pemindaian wajah untuk akses pembayaran dan masuk peron (25 Mei 2019). Para warga serta wartawan dengan antusias mencoba teknologi tersebut.
Seperti yang telah diketahui, metode pembayaran yang populer saat ini adalah melalui aplikasi di ponsel, baik lewat  aplikasi Alipay maupun Wechat.
Kepraktisan Alipay dirasakan hampir seluruh masyarakat Tiongkok sehingga penggunaan uang fisik menjadi menurun drastis. Â Hanya bermodal aplikasi tersebut di HP anda dapat melakukan pembayaran dengan memindai kode bar yang disediakan atau dengan alat pemindai dari gerai.
Oleh karena itu, banyak masyarakat yang tidak perlu khawatir pergi tanpa membawa dompet. Semua pembayaran dapat dilakukan melalui aplikasi di Hp.
Setelah tren pembayaran Alipay atau Wechat pay, kini pembayaran juga dapat dilakukan dengan cara pindai wajah. Tiongkok sepertinya telah menjadi pelari unggul dalam teknologi pindai wajah.
Pada tahun 2017 sebuah bandara di kota Nanyang, provinsi Henan telah memasang sistem check-in dengan sistem pengenalan wajah yang dikembangkan oleh Baidu, operator mesin pencari internet yang dominan di Tiongkok.
Sedangkan pada tahun 2018, pindai wajah untuk melakukan check-in dan boarding telah tersedia di berbagai bandara.
Alipay terus mempopulerkan teknologi ini dengan menurunkan biaya pemasangan untuk pedagang sebesar 80%. Puluhan ribu pedagang di 300 kota di Tiongkok menawarkan mesin pembayaran pemindai wajah. Penerapan Smile to Pay di supermarket sangat memudahkan transaksi. Seorang kasir sekarang dapat menangani hingga tiga mesin sekaligus, dan membuat efisiensi kasir supermarket telah meningkat 50 persen.
Statistik dari Alibaba selama festival belanja atau hari lajang  (11 November) menunjukkan bahwa pembayaran melalui pemindaian wajah kini mencapai 60% dari semua transaksi. Perusahaan mengatakan bahwa teknologi pemindaian wajah akan menggantikan pemindaian kode bar. Pembayaran  dengan Smile to Pay kemungkinan besar akan mengalami pertumbuhan yang pesat selama tiga tahun ke depan.
Sumber :
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H