Mohon tunggu...
Yuniarto Hendy
Yuniarto Hendy Mohon Tunggu... Jurnalis - Dosen Bahasa Indonesia di Beijing

Youtube: Hendy Yuniarto

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Etika Bersulang pada Perjamuan Penting di Tiongkok

1 Mei 2019   20:35 Diperbarui: 11 Juni 2019   11:07 696
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menyiapkan baijiu|Dokumentasi pribadi

Ungkapan ganbei dalam bahasa Mandarin, kanpai dalam bahasa Jepang, dan gunbae dalam bahasa Korea memiliki arti yang hampir sama yaitu minum sampai gelas kosong.

Ungkapan yang mengajak teman, keluarga, rekan bisnis untuk bersulang tersebut seringkali dapat dijumpai dalam acara makan bersama, dalam situasi formal ataupun santai. Namun seringkali ungkapan tersebut dapat menjadi menakutkan bahkan cukup mengintimidasi di Tiongkok, terlebih pada jamuan bisnis dan acara sosial lainnya.

Tidak main-main, jumlah arak yang disiapkan pada jamuan tersebut cukup banyak. Arak yang disajikan bisa berupa baijiu, wine, dan bir. Namun dalam situasi formal dan perayaan masyarakat lokal, arak putih seringkali disajikan. 

Baijiu yang secara literal berarti 'arak putih' adalah minuman keras khas Tiongkok dari hasil fermentasi dan distilasi biji-bijian, seperti sorgum, beras, ketan, jagung, dan gandum.

Menyiapkan baijiu|Dokumentasi pribadi
Menyiapkan baijiu|Dokumentasi pribadi
Baijiu memiliki kadar alkohol 40%-60% ke atas. Harga baijiu sangat bervariasi, tergantung merek dan lama penyimpanan. Harga baijiu yang paling terkenal, Maotai misalnya, rata-rata seharga 6 jutaan per botol (750ml). Pada perjamuan pegawai pemerintah Tiongkok saat ini, sangat dilarang untuk menyajikan arak mahal.

Ketika ajakan untuk minum sudah dimulai, bersiaplah untuk tidak hanya minum satu atau dua tegukan saja, karena masyarakat menganggap kebiasaan bersulang adalah serius dan mereka tidak akan senang jika kita tidak merespon dengan sepenuh hati. Oleh karena itu, etika untuk bersulang dapat diperhatikan untuk mereka yang ingin menghormati, bahkan menyelesaikan transaksi bisnis di atas meja makan.

Tamu dan tuan rumah akan duduk sesuai dengan status dan senioritas. Setelah seseorang menuangkan arak sampai penuh, gelas harus dipegang dengan dua tangan, satu tangan memegang bagian bawahnya agar tidak tumpah. Gunakan tangan kanan Anda untuk memegang gelas dan saat bersulang. Meletakkan tangan kiri Anda di bawah gelas juga untuk menunjukkan rasa hormat.

Tuan rumah ataupun atasan paling senior di jamuan akan menawarkan ganbei pertama. Jangan pernah sengaja mencuri kesempatan ini dari mereka karena sikap tersebut berarti tidak menghormati. Anda harus menunggu sampai ganbei ditawarkan.

Ketika bersulang sudah dimulai mereka akan menempatkan gelas lebih rendah dari orang yang lebih dihormati untuk menunjukkan rasa hormat. Kadang-kadang terjadi persaingan antar dua orang untuk merendahkan gelas satu sama lain. Tawarkan gelas Anda dan bersulang kepada orang-orang di kedua sisi. Setelah itu Anda dapat bergerak di sekitar meja untuk bersulang kepada orang lain.

Minum arak sampai habis, lalu tunjukkan bahwa gelas Anda benar-benar sudah kosong. Ini menunjukkan kesopanan dan memuaskan rekan Anda. Ketika gelas kosong, lebih sopan untuk mengisi gelas dengan dimulai dari atasan atau tuan rumah, rekan di dekat Anda, dan terakhir mengisi gelas sendiri. Pada saat menuang arak ke gelas rekan Anda pastikan sampai hampir penuh.

|Dokumentasi pribadi
|Dokumentasi pribadi
Adapun pada situasi lain tuan rumah atau rekan yang akan menuangkan untuk Anda. Ini menandakan rekan Anda memberikan penghormatan dan penghargaan kepada Anda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun