Mohon tunggu...
Joiman Siagain
Joiman Siagain Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Andalas

All Flowers Take Different Seasons to Bloom

Selanjutnya

Tutup

Seni

NEET Karakter Arisu dalam Film Alice in Borderland

30 Desember 2023   20:14 Diperbarui: 30 Desember 2023   20:22 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh Joiman Siagian, Mahasiswa Sastra Jepang Universitas Andalas.

NEET (Not in Education, Employment, or Training) merupakan istilah yang diperuntukkan bagi orang-orang berusia produktif yaitu 15-34 tahun dimana tidak sedang berada dalam pendidikan formal, tidak bekerja, dan tidak sedang menjalani pelatihan apapun. Neet adalah penyakit sosial yang ada pada masyarakat Jepang dimana seorang yang mengalami Neet tidak mau bekerja ataupun mencari pekerjaan. Istilah ini pertama kali muncul di Jepang pada tahun 1990-an untuk menggambarkan generasi muda yang tidak terikat pada pendidikan atau pekerjaan, dan sering kali menghabiskan waktu dengan kegiatan yang tidak terstruktur.

Terdapat banyak jenis atau golongan Neet di Jepang, antara lain Tsunagari wo ushinau (menarik diri dari masyarakat) merupakan jenis Neet yang tidak bisa menempatkan diri di masyarakat sehingga membuatnya menarik dirinya dari lingkungan. Setsuna wo ikiru (menghabiskan waktu bersama teman) merupakan jenis Neet yang tidak berniat melakukan apapun termasuk mencari pekerjaan selain bermain, berbicara, dan menghabiskan seluruh waktunya bersama teman-temannya. Tachikusumu (stagnan) merupakan jenis Neet yang karena merasa hidupnya tidak mengalami kemajuan apapun, akhirnya merasa kebingungan dan frustasi sehingga menjadikannya seorang Neet. Sedangkan Jishin wo ushinau (kehilangan kepercayaan diri) merupakan jenis Neet yang orang-orangnya memiliki trauma atau kegagalan di masa lalu sehingga mereka tidak dapat bangkit kembali dari kejadian tersebut (Reiko 2006).

Film Alice in Boerderland menceritakan Tokoh utama, Arisu, dengan teman-temannya secara misterius terperangkap di sebuah dunia paralel yang disebut Borderland. Mereka harus berpartisipasi dalam permainan berbahaya dengan tujuan bertahan hidup dan menemukan cara untuk kembali ke dunia nyata. Arisu bersama dengan teman-temannya terpaksa mengikuti permainan-permainan yang rumit dan berbahaya yang dikelola oleh "Game Master." Setiap permainan memiliki aturan unik dan tantangan yang memaksa para pemainnya untuk berpikir cepat, menemukan solusi kreatif, dan menghadapi konsekuensi yang mematikan jika mereka gagal.

Saat pertama kali diperlihatkan dengan Arisu pada episode pertama, dia terlihat sebagai seorang pemuda yang tidak termotivasi, tidak memiliki pekerjaan, dan tidak memperlihatkan minat yang signifikan dalam pendidikan atau tujuan hidupnya. Dia seringkali terlihat menghabiskan waktu bersama teman-temannya tanpa tujuan yang jelas. Arisu juga sering menghabiskan waktu dengan mengurung diri di kamar dan bermain game online. Hal ini menunjukkan bahwa Arisu termasuk dalam golongan NEET, Setsuna wo Ikiru, karena diperlihatkan bahwa Arisu sangat sering menghabiskan waktu bersama teman-temannya dan tidak memiliki motivasi dalam mencari pekerjaan ataupun pendidikan.

Dalam film ini diceritakan bahwa Arisu memiliki hubungan yang tidak baik dengan ayahnya. Kehidupan Arisu dengan ayahnya terasa berjalan tanpa kehangatan dan penuh tekanan. Ayah Arisu memiliki harapan yang tinggi terhadapnya, dan ini menciptakan tekanan yang besar pada Arisu untuk memenuhi ekspektasi bahwa Arisu harus bisa seperti adiknya. Di sisi lain, diceritakan pula bahwa Arisu pernah kehilangan sosok figur yang dia sayangi, yaitu ibunya. Hal ini menjadikan sosok karakter Arisu yang dulunya selalu memiliki motivasi dalam menjalani hidup, kini berubah menjadi sosok yang tidak memiliki arah dan tujuan dalam hidupnya. Ini menunjukkan bahwa Arisu juga termasuk dalam golongan NEET, Jishin wo Ushinau, dimana Arisu kehilangan kepercayaan diri yang disebabkan oleh trauma terhadap masa lalunya, dan trauma terhadap ayahnya.

NEET pada karakter Arisu tidak banyak ditampilkan dalam film ini, NEET pada karakter Arisu hanya diperlihatkan di episode pertama saja. Selanjutnya, akan diperlihatkan perkembangan dari karakter Arisu itu sendiri. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa terdapat NEET pada karakter Arisu dalam film ini. Arisu dijelaskan sebagai karakter yang tidak memiliki pekerjaan, dan hanya menghabiskan waktu sendiri dengan bermain game dan pergi bersama teman-temannya. Hal ini desebabkan tekanan yang diberikan oleh ayahnya yang memiliki ekspektasi tinggi terhadap dirinya dan trauma terhadap kepergian ibunya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun