Konsultasi Bisnis with JR
Menghancurkan Mental Block ala NLP
Tanya :
Gimana caranya menghancurkan 'mental block'..? Apa ada latihan2nya?
Laris Laris
JR menjawab :
Ada beberapa jenis Mental block. Pada konteks berbeda, kita akan menemukan pengertian yang berbeda.
Mental block menurut thefreedictionary.com adalah
Ketidakmampuan untuk mengingat atau memikirkan sesuatu yang biasanya dapat dilakukan, sering disebabkan oleh ketegangan emosional.
Contoh: “Saya tahu namanya dengan baik tapi aku punya blok sementara.”
Mental block menurut NLP;
Sering juga disebut sebagai “Limiting Belief” atau keyakinan yang membatasi.
Contoh: Sebelum melakukan sesuatu, Anda memikirkan sulit, tidak mungkin, pasti tidak berhasil, pasti gagal dsb.
Pikiran Anda sudah membatasi, pikiran Anda sudah mem-blocking, bahkan sebelum Anda bertindak melakukan sesuatu. Jika sebelum bertindak, Anda sudah tidak yakin, maka Anda hampir dapat dipastikan akan gagal. Lha orang yang yakin saja belum tentu berhasil, apalagi yang tidak yakin :).
Apakah mental block dapat dihancurkan?
Ya, tentu saja dapat. Ada banyak cara untuk menghancurkan mental blok.
Salah satu cara untuk menghancurkan mental blok adalah mengganti limiting belief dengan empowering belief.
Caranya sederhana ;
ganti kata-kata yang mendasari limiting belief dengan kata-kata yang memberdayakan.
Contoh:
sulit, ganti menjadi kata, menantang, penuh tantangan
Tidak mungkin --> Mungkin, jika bekerja keras.
Pasti tidak berhasil --> pasti berhasil, mungkin berhasil.
Ganti kata-kata limiting belief Anda dengan empowering belief, dan perhatikan keajaiban yang terjadi. Cobalah!
Semoga bermanfaat.
See you at the top!
John Rusly
Entrepreneur Coach
www.johnyrusly.com – blog pengusaha
www.Kursusbisnis.com – mengembangkan pengusaha
www.kotakpensil.com – Usaha saya
PS: Bila Anda ingin berkonsultasi tentang bisnis Anda, silahkan posting pertanyaan di group JAIMP atau email pertanyaan ke johnyrusly@yahoo.com. Untuk pembelajaran bersama, semua pertanyaan akan dijawab secara terbuka. Jika Anda membutuhkan kerahasiaan, mohon disebutkan diawal, agar kami dapat merubah nama Anda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H