Seperti kanker paru jenis lain adenokarsinoma umumnya menyerang perokok. Sementara penelitian di amerika, ditemukan wanita cenderung memiliki gen yg bisa mendorong pertumbuhan kanker paru-paru. Kepala penelitian mengatakan, penemuan mereka membuktikan wanita mudah terkena dampak dari karsinogen rokok tembakau (Kompas, 2009 : Wanita Lebih Beresiko Terkena Kanker Paru-paru).Â
Keempat, tanpa adanya kandungan karbon monoksida di dalam vape berdampak meningkatkan fungsi endotel. Hasil penelitian menunjukkan totalitas pada penggunaan vape menunjukkan kadar CO yang lebih rendah dibanding pengguna ganda (rokok dan vape). Â Pengguna vape only memperoleh manfaat fungsi pembuluh darah yang lebih normal.Â
Temuan ini mendorong mereka yang masih dual konsumsi nikotin segera beralih total ke vape, meminimalisir paparan karbon monoksida yg terdapat di dalam rokok.Â
Penelitian itu juga menunjukan penurunan detak jantung saat istirahat bagi pengguna vape yg berumur diatas 20 tahun. Perokok berat punya potensi detak jantung lebih cepat saat istirahat, peralihan vape selama 1 bulan membuat detak jantung mereka lebih stabil. Penjelasan lebih lengkap ada di joural of american college of cardiovasculer, link terlampir. Â Â
Kesimpulan dari penelitian ini, dalam jangka pendek tidak ada perbedaan yang bisa diamati dari 2 kelompok pengguna vape, baik yang menggunakan nikotin maupun tanpa nikotin. Semua peningkatan fungsi organ tubuh mereka yang beralih ke vape, tidak korelatif dengan penggunaan nikotin tapi karena eliminasi zat-zat beracun yang terdapat di dalam rokok bakar.Â
Penelitian ini masih butuh kajian jangka panjang utk mengamati dampak nikotin bagi fungsi pembuluh darah. Kajian ini semakin menegaskan penelitian yg dirilis Public Health England sebelumnya bahwa vape 95% lebih aman dibanding rokok. Semua itu dengan catatan jika produk vape yg dikonsumsi adalah produk legal.Â
Pada akhirnya para panelis mengatakan tidak ada maksud pembenaran dari hasil penelitian yg mereka buat. Maksud dan tujuan dari penelitian itu sekedar memberikan bukti ilmiah yang bisa dijadikan acuan medis bagi pengguna vape khususnya. Institusi kesehatan diharapkan menggunakan data ilmiah sebelum mengeluarkan pernyataan di depan publik. Isu kesehatan vape saat ini masih terlalu sensitif utk disalahgunakan pihak-pihak yang kontra.Â
Fakta medis itu jangan dianggap anti tesis, hanya karena pemasukan dari industri rokok lebih menggiurkan, memberikan kontribusi yg besar buat daerahnya. Skala nasional, cukai dari rokok juga menghasilkan devisa yang signifikan.Â
Sumber : http://www.onlinejacc.org/content/early/2019/11/12/j.jacc.2019.09.067
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H