Mohon tunggu...
John Tirayoh
John Tirayoh Mohon Tunggu... -

"Tuhan Menciptakan Alam Semesta ... Selebihnya Made in China"

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

[Review Film] Deepwater Horizon (2016) "Pengeboran yang menjadi Bencana"

18 November 2017   15:21 Diperbarui: 18 November 2017   15:22 6572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Merupakan kisa pengeboran minyak di lepas pantai Lousiana pada tahun 2010 lalu. Akibatnya membuat tumpahan minyak di laut lepas Teluk Meksiko. Ini adalah tumpahan minyak terparah dalam sejarah Amerika dan Dunia.

Deepwater Horizon adalah sebuah Rig pengeboran minyak-adalah suatu instalasi peralatan untuk melakukan pengeboran ke dalam reservoir bawah tanah untuk memperoleh air, minyak, atau gas bumi, atau deposit mineral bawah tanah. Rig pengeboran bisa berada di atas tanah (on shore) atau di atas laut/lepas pantai (off shore) tergantung kebutuhan pemakaianya- yang dimiliki oleh perusahaan Transocean.

Pada pertengahan tahun 2010, Deepwater Horizon disewa oleh BP (British Petrolium) yang mendapatkan konsesi mengebor minyak di lepas pantai Louisiana. Yang lebih tepatnya di Teluk Mexico.  

Mike Williams (Mark Walhberg) adalah salah-satu supervisor yang bekerja pada Deepwater Horizon . begitu juga atasannya Jimmy Harrel (Kurt Russell), serta beberapa rekan-rekan lainnya.

Pada April 2010, Deepwater Horizon yang mencari lokasi tepat dalam mengebor minyak sudah melewati waktu 40 hari dari tenggat waktu yang ditentukan. Bagi British Petrolium ini adalah kerugian besar. Karena itu pihak dari Britih Petrolium ingin secepatnya Deepwater Horizon mengebor sasaran yang tepat.

Jimmy Harrell yang taat prosedur sudah mengendus beberapa kejanggalan dalam proses pengeboran minyak. Namun, pihak British Petrolium bersikukuh untuk melewati beberapa test karena sudah melewati tenggat waktu dan tak ingin keluar uang lebih besar lagi.

Sehingga saat salah-satu proses pengeboran dilakukan, terjadilah bencana tersebut. Ketika beban tekanan yang tak mampu diterima oleh Deepwater Horizon menjadi berbalik menyerang Rig pengeboran minyak tersebut.

Alih-alih sukses mendapatkan minyak, justru ratusan nyawa yang ada di Deepwater Horizon terperangkap dan bertarung dengan maut. Baik Mike Williams dan Jimmy Harrell berusaha yang terbaik untuk menyelamatkan seluruh anak buah agar bisa keluar dari Deepwater Horizon yang telah menjadi bom waktu.

 Kisah mengenai kegagalan pengeboran minyak yang menumpahkan jutaan barel minyak di Teluk Meksiko pada April 2010 ini memang menjadi berita besar di seluruh dunia. Tumpahnya minyak di Teluk Meksiko tersebut menjadi yang terburuk dalam sejarah Amerika Serikat.

Disinilah pintarnya Hollywood lewat tangan sutradara Peter Berg, yang ingin menceritakan kisah awal dari gagalnya pengeboran tersebut. Peter Berg berusaha merekontruksi bab demi bab peristiwa yang terjadi di Deepwater Horizon.

Peter Berg sebagai sutradara memadukan unsur drama dalam setiap para pelaku dalam peristiwa dengan bumbu-bumbu aksi Hollywood lewat penggambaran meledaknya Deepwater Horizon.

Meski Mark Walhberg didaulat menjadi bintang utama, namun aktor senior Kurt Russell dan tokoh antagonis John Malkovich yang menjadi bintang dalam film ini. Gaya ala Texas Kurt Russel menemukan chemistry yang pas dengan John Malkovich yang menjengkelkan.

Deepwater Horizon tidaklah istimewa ketika Peter Berg mengangkat ke layar lebar. Namun, sebagai sebuah film yang diangkat dari sebuah peristiwa nyata, film ini layak menjadi tontonan. Kisah pilu mengenai pengeboran minyak yang gagal dan berujung menjadi bencana terbesar dalam sejarah Amerika.

Nilai: 7/10 Bintang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun