Setelah sukses menjadi pemeran utama dalam The Age of Adaline, nama Blake Lively makin melambung diantara bintang papan atas Hollywood. Istri dari Ryan Renolds ini dipercaya sutradara Jaume Collet-Serra untuk membintangi film aksi-mencekam berjudul The Shallows.
Berkisah mengenai Nancy (Blake Lively) yang masih dilanda duka dan belum bisa menerima kematian sang ibunda tercinta. Untuk mengobati rasa duka dalam dirinya, Nancy memilih mencari sebuah pantai rahasia di Meksiko yang pernah menjadi tempat favorit sang ibunda.
Melalui perjalanan yang panjang, Nancy akhirnya menemukan pantai terpemcil tersebut. Pantai yang terisolir dari dunia luar namun memiliki ombak yang diinginkan oleh para peselancar. Nancy yang juga peselancar akhirnya berada di pantai yang pernah dikunjungi ibunda nya tersebut.
Pantai Nampak sepi dan hanya segelintir manusia yang melakukan surfing. Mengeluarkan semua peralatannya, Â akhirnya Nancy bisa merasakan deburan ombak tropis dan menggunakan papan selancar-nya untuk berselelancar. Hari semakin sore dan Nancy masih terus berselancar. Sebagai penutup, Nancy mencari ombak yang pas untuk menutup hari-nya.
 Sial bagi Nancy, Hiu ganas ternyata sudah mengintai dan menganggu Nancy. Bukan hanya ingin menganggu, Hiu ganas tersebut meneror Nancy dan ingin memangsa. Nancy musti berjuang demi hidup-nya dari gigitan sang Hiu.
Sebuah karang menjadi benteng pertahanan Nancy, sembari berpikir bagaimana bisa bertahan dan menuju pantai agar aman dari Hiu yang menjadi penjaga pantai tersebut.
Sutradara Jaume Collet-Serra yang sukses lewat film House of Wax, Orphan, serta film Unknown ingin menjual kisah yang menegangkan kepada penonton. Cita rasa sang sutradara tersaji di film The Shallows. Meski kali ini menggunakan Hiu sebagai sosok antagonis dalam film.
Hiu sebagai peneror manusia melambung tinggi semenjak Steve Spielberg membuat film The Jaws (1975), film itu menjadi pakem film-film terror dengan hewan yang menjadi sosok antagonis. Semenjak itu muncul film-film serupa meski dengan beragam hewan sebagai musuh manusia.
Anaconda, Lake Placid, dan Congo adalah beberapa film-film yang menggunakan hewan sebagai peneror manusia. Di film The Shallows, Hiu kembali dipilih sebagai peneror di perairan dangkal yang menjadi surge bagi peselancar.
Sayangnya, tidak ada sesuatu yang baru ditampilkan oleh Anthony Jaswinski yang bertugas sebagai penulis skenario. Ketika Hiu berhadapan satu lawan satu dengan manusia, hampir semua yang terangkum dalam film tampil biasa saja seperti di film-film yang pernah kita tonton.
 Justru kelebihan film ini adalah adegan-adegan awal bagaimana Nancy memulai proses selancar dari pinggir pantai hingga menaklukan ombak dan berselancar mulus di ombak yang mengalir deras. Melihat film Blue Crush, nampaknya Jaume Collet-Serra lebih pas apabila membuat film sejenis karena detail menampilkan proses berselancar.
Blake Lively sebagai tokoh sentral dalam film tampil sesuai dan makin menunjukan akting yang memukau. Hal ini justru makin melambungkan nama-nya di papan atas aktris Hollywood. Sayangnya, The Shallows tampil layaknya film thriller biasa-biasa saja.
Secara keseluruhan selama 146 Â menit film The Shallows tetaplah menghibur lewat kisah Peselancar Vs Hiu di bibir pantai tropis. Namun, ini bukanlah karya terbaik bagi Jaume Collet-Serra sebagai sutradara. Unknown dan Orphan masih menjadi film andalan Jaume Collet-Serra selama ini. Selamat Menonton.
Nilai: 6 dari 10 Bintang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H