Mohon tunggu...
John Tirayoh
John Tirayoh Mohon Tunggu... -

"Tuhan Menciptakan Alam Semesta ... Selebihnya Made in China"

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Review 13 Hours: The Secret Soldiers of Benghazi "Neraka 13 Jam di Benghazi untuk Amerika"

1 April 2016   03:44 Diperbarui: 1 April 2016   04:02 4556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Markas CIA yang mempunyai pasukan GRS yang paling mungkin memberikan bantuan harus turun tangan membantu teman-teman mereka yang terjebak di Konsulat. Namun, misi penyelematan terhadap personil Amerika dan Duta Besar di Konsulat bukanlah menjadi cerita akhir. Justru dari Konsulat, pertempuran berlanjut menuju markas CIA yang diserang oleh milisi.

Markas CIA yang menjadi benteng terakhir menjadi “Benteng ALAMO” bagi Amerika untuk bertahan dari gempuran para milisi. Selama 13 jam pihak Amerika musti bertahan dari serangan bergelombang sampai bantuan tiba. Ironisnya, Amerika yang selalu super di udara tak mampu membantu. Praktis pasukan GRS menjadi andalan utama dalam menangkal serangan para milisi.

Michael Bay (Tranfromers Series, Armageddon, Pearl Harbor) merangkap sebagai sutradara dan produser dalam film ini. Gaya penyutradaraan  khas Michael Bay terlihat “glamor” dalam setiap adegan pertempuran yang digambarkan. Saking dasyatnya pertempuran yang dibuat oleh Michael Bay, film ini justru “kadang” terlihat seperti film aksi laga Hollywood.

Bagi anda yang menyukai aksi laga, film ini akan memuaskan sampai film berakhir. Namun, bagi anda yang ingin menyaksikan rekontruksi kejadian nyata pertempuran di Benghazi akan menganggap terlalu “lebay” karena begitu kental unsur aksi Hollywood dalam tembak menembak dan penggambarannya.

Meski tidak adil membandingkan film ini dengan Zero Dark Thirty dan Black Hawk Down, namun dapat terlihat perbedaan signifikan dalam penggambaran pertempuran yang bersifat rekontruksi dan aksi laga.

Ketika Kathryn Bigelow membesut Zero Dark Thrity yang merekontruksi penangkapan Osama Bin Ladin, kita menonton sebuah momen sejarah yang diangkat ke layar lebar. Begitu juga ketika kita menyaksikan menit demi menit film Black Hawk Down ciptaan  Ridley Scott, kita mampu merasakan sejarah mengenai pertempuran yang terjadi di Mogadishu, Somalia.

Untuk 13 Hours: The Secret Soldier of Benghazi, yang diadaptasi dari buku Mitchell Zuckoff yang berjudul 13 Hours, kualitas Michael Bay tidak lagi kita ragukan sebagai sutradara papan atas Hollywood. Sayangnya, itu tadi; aroma film laga seperti Armageddon dan Transformer lewat beberapa adegan terlihat kental. Sehingga sebagai sebuah film sejarah, bagi yang “nyinyir” akan berkata,”ahh..hollywood banget nih film.”

Namun secara keseluruhan, film ini tetaplah menjadi rekomendasi yang baik untuk genre film yang diangkat dari kisah nyata. Menjual kisah sejarah lewat pertempuran yang berada di Libya tentunya menambah wawasan kita mengenai krisis perang global yang akhir-akhir ini marak terjadi di timur tengah dan sekitarnya dengan hadirnya campur tangan sekutu barat.

Kisah neraka 13 jam pertempuran di Benghazi besutan Michael Bay menjadi contoh kecil, ketika sekutu barat dengan kepentingannya berhasil menumbangkan rezim namun tidak mampu menjadikan Libya sebagai negara demokrasi yang mereka inginkan.

Jangankan untuk mengontrol pemerintahan Libya. Keluar dari Benghazi saja secara selamat menjadi sebuah pekerjaan yang berat bagi Amerika. Selamat menonton.[caption caption="Ilustrasi: comingsoon.net"]

[/caption]7/10 Bintang

13 Hours: The Secret Soldiers of Benghazi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun