Mohon tunggu...
John Tirayoh
John Tirayoh Mohon Tunggu... -

"Tuhan Menciptakan Alam Semesta ... Selebihnya Made in China"

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Review Batman V Superman: Dawn Of Justice "Menu Utama DC yang Hambar"

27 Maret 2016   01:53 Diperbarui: 27 Maret 2016   03:09 761
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hambar di Menu Utama

Sayangnya, tidak ada sesuatu yang special dari Batman V Superman: Dawn of Justice. Penulis skenario David S Goyer yang terkenal lewat skrip Batman Begins, Jumper, serta Man Of Steel lagi-lagi membuat 150 menit sangat monoton dan tak ada yang spesial.

Mengapa Hambar? Dari awal film hingga Batman harus duel dengan Superman begitu membosankan dan terlalu bertele-tele. Tidak ada konsep cerita yang menarik untuk membuat mata terus melihat di layar bioskop. Bahkan kisah super-hero yang harusnya menarik, dibuat begitu serius hingga tidak ada humor yang membuat penonton menjadi lebih betah di bangku bioskop.

Perkelahian Batman dan Superman yang menjadi menu utama justru anti klimaks. Meski Batman mengetahui kelemahan Superman, namun tidak dikemas dengan menarik dan hanya (lagi-lagi) menjual adegan gedung hancur dan luluh lantak di seantero kota. Entah itu di Gotham ataupun Metropolis.

Adegan duel dua sosok pahlawan akhirnya berhenti tanpa sesuatu yang spesial. Disitulah muncul Wonder Women yang bersatu melawan Monster yang juga tidak bisa dibilang menarik karena masih memakai metode yang sama seperti dalam film Man of Steel. Yaitu metode hancur total dimana-mana akibat perkelahian.

Sutradara Zack Snynder yang sukses menggarap film berjudul 300, justru membuat film ini semakin kelabu. Penggambaran kelam sepanjang film tidak membuat kualitas cerita menjadi lebih baik. Tokoh-tokoh pendukung seperti Lex Luthor (Jesse Eisenberg) justru bergaya ala joker. Alfred (Jeremy Irons) tampil biasa saja dalam membantu Batman. Padahal sayang sekali kekuatan akting dan nama besar Jeremy Irons harus tampil biasa saja.

Adegan penutup yang seharusnya menjadi kejutan penonton mengenai kisah Superman juga terlihat biasa saja. Sehingga tidak ada sesuatu yang membuat penasaran untuk ditunggu apabila film ini dibuat sequel atau menjadi sebuah kelanjutan dari kisah JLA (Justice League of America). JLA adalah kumpulan super-hero yang terdiri dari Batman, Superman, Aquaman, The Flash, Green Lantern, The Martial Manhunter, serta Wonder Women.

Scoring musik yang dibuat oleh Hans Zimmer juga jadi terdengar biasa saja di beberapa adegan emosional film ini. Talenta Hans Zimmer yang memukau lewat musik di Gladiator dan Pirates of Carrebean, jadi biasa saja karena skrip dan penyutradaraan yang hambar.

Nilai plus dari film ini hanyalah Ben Affleck yang menggantikan Christian Bale untuk mengisi peran Batman/Bruce Wayne. Affleck tampil memukau untuk menjadi manusia kelelawar yang selama ini diperankan begitu kokoh dalam sosok Christian Bale.

Sekilas dalam satu adegan, kemunculan Aquaman, Flash, Cyborg juga menandakan bahwa film ini sangat kuat untuk dibuat kelanjutannya menuju JLA. Berharap bahwa ada ramuan khusus agar menjadi film yang kuat untuk menandingi Avengers besutan atau X-Men besutan Marvel .

Secara keseluruhan Batman V Superman: Dawn Of Justice yang harusnya menjadi mega proyek pahlawan DC tampil biasa saja tanpa ada sesuatu yang dapat menantang film-film milik Marvel. Nama besar Superman, Batman, serta Wonder Women dalam film ini nampaknya tak akan mampu mendongkrak kesuksesan “wah” seperti trilogi Batman era Christopher Nolan. Selamat menonton.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun