Mohon tunggu...
John Tirayoh
John Tirayoh Mohon Tunggu... -

"Tuhan Menciptakan Alam Semesta ... Selebihnya Made in China"

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Review Film (James Bond) Spectre

7 November 2015   02:38 Diperbarui: 7 November 2015   02:51 2055
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukan Seri Terbaik James Bond-nya Daniel Craig

Spectre menjadi film ke-empat Daniel Craig dalam memerankan tokoh fiksi James Bond dengan kode 007. Diangkat dari Novel karya Ian Flemming, James Bond menjadi film franchise yang sudah menghasilkan puluhan film.

Setelah sukses menyutradarai Skyfall di film James Bond sebelumnya, Sam Mendes kembali mau untuk menyutradarai Spectre. Christoph Waltz, Lea Seydoux, Monica Bellucci, dan Andrew Scott ikut meramaikan film ini.

Sementara Ralph Fiennes, Naomi Harris, serta Ben Wishaw, yang sebelumnya sudah ada dalam Skyfall kembali hadir untuk mendukung Daniel Craig dalam Spectre yang berdurasi 148 menit.

Dimulai sebuah parade perayaan rakyat di Meksiko, James Bond (Daniel Craig) berhasil menguntit dan mengawasi kelompok yang ingin melakukan aksi terorisme. Selanjutnya ? Baku tembak, ledakan besar, serta adu jotos di dalam helikopter yang terbang menjadi menu pembuka penonton.

Lagu berjudul Writing on The Wall yang dinyanyikan Sam Smith menjadi suguhan selanjutnya untuk intro pembuka yang sudah menjadi tradisi dalam setiap film James Bond.

Akibat ulah James Bond di Meksiko City yang heboh membuat M (Ralph Fiennes) atasannya pusing tujuh keliling. Namun, dari Meksiko tersebut James Bond mendapat petunjuk baru untuk membongkar sebuah oganisasi kejahatan global yang ingin menguasai seluruh dunia.

Organisasi tersebut ternyata menjadi kumpulan keping yang utuh dalam setiap aksi kejahatan yang pernah dibasmi James Bond. Kekuatan jahat dalam seri Casino Royale, Quantum of Solace, Skyfall, menjadi terungkap dan Spectre adalah organisasi induk dari setiap musuh-musuh James Bond sebelumnya.

Tidak hanya harus menghadapi Oberhauser (Christoph Waltz) yang merupakan pucuk pimpinan kejahatan, namun James Bond juga harus sendirian beraksi karena MI-6 sebagai badan intelejen yang mendukung 007, harus dilebur kedalam MI-5 yang dipimpin C (Andrew Scott).

Mendapat musuh yang lebih terorganisir dan juga jahat, James Bond juga tidak bisa mengandalkan dukungan MI-6 pimpinan M yang selama ini selalu menjadi pendukung dalam aksi-nya memberantas kejahatan yang ada.

Plot oke namun buruk dalam skenario cerita

Mengomentari Spectre, Plot cerita sebenarnya cukup baik dan menjanjikan petualangan aksi James Bond yang menantang. Namun, John Logan, Neal Purvis, dan Robert Wade begitu buruk dalam mengisahkan sebuah kisah yang seru, menengangkan serta menantang selama 3 jam kurang 15 menit.

Alur berjalan begitu lamban dan cukup membosankan. Niat baik penulis skenario yang tak mau terjebak aksi super James Bond seperti Ethan Hawk dalam Mission Imposible justru membuat Spectre jadi film James Bond yang biasa-biasa saja.

Klimaks di akhir cerita juga tidak ada yang spesial ketika musti berhadapan dengantokoh sentral antagonis yang ada dalam film ini. Biasa saja dan sekali lagi biasa saja.

James Bond yang sudah mendarah daging dengan karakter playboy juga tidak menghadirkan nuansa “Don Juan” yang kental disini. Para Bond Girl yang menjadi bumbu pemanis di tiap film James Bond menjadi sekelibat saja hadir tanpa membuat nuansa romantis, nakal, serta menggoda.

Teknologi tingkat tinggi yang menjadi pendukung dalam aksi James Bond juga tidak berhasil dimanfaatkan para penulis skenario. Mobil Aston Martin yang multi fungsi menjadi iklan semata sebuah mobil pabrikan asal Inggris.

Sementara dalam setiap film James Bond terbaru, penonton (biasanya) dimanjakan dalam teknologi andal dan super untuk menjadi pendukung yang meskipun kadang tidak masuk akal. Namun, sekali lagi penulis skenario gagal memanfaatkan pondasi teknologi menjadi pendukung yang mumpuni dalam kisah Spectre.

Skenario cerita yang buruk akhirnya berimbas kepada karakter-karakter yang hadir dalam film ini. Talenta actor Christoph Waltz, Ralph Fiennes, Naomi Harris jadi “biasa-biasa saja” di film ini, meskipun mereka teruji dalam film-film lain yang akrab dengan film-film nominasi Oscar.

Bahkan Lea Seydoux yang menjadi pemeran utama wanita tampil seperti pajangan selama dirinya mendampingi Daniel Craig.

Penulisan skenario menjadi poin kelemahan utama dalam film Spectre. Padahal dalam Skyfall, John Logan, Neal Purvis, dan Robert Wade berhasil membuat James Bond tidak hanya sekedar aksi laga sang agen 007. Mereka berhasil membuat kisah berkualitas meski aksi, adalah menu utama film James Bond.

Sam Mendes sebagai sutradara yang mengikuti pola cerita untuk dikembangkan jadi visual menarik di mata penonton, pada akhirnya tidak mampu berbuat banyak untuk menolong Spectre. Karena lemah-nya skenario cerita, Sam Mendes hanya lebih menonjolkan keindahan gambar dari beberapa Negara yang menjadi lokasi syuting. Tidak ada yang spesial dari tangan dingin Sam Mendes.

Beruntung Bagi Daniel Craig ini bukanlah film pertama-nya dalam berperan menjadi James Bond. Sempat menjadi kontroversi ketika dipilih menggantikan Pierce Brosnan, si rambut pirang Daniel Craig mendapat pujian ketika di tiga awal film James Bond.

Spectre menjadi film James Bond milik Daniel Craig yang paling bawah untuk menghibur penonton.

Secara keseluruhan Spectre tetaplah menghadirkan sosok James Bond versi Daniel Craig dengan cerita yang lebih serius dibandingkan menjual adagan laga dan aksi saja. Sukses Spectre adalah penggabungan kisah-kisah James Bond sebelumnya untuk mengungkap siapa dalang dari kejahatan-kejahatan yang pernah dibasmi James Bond.

Sebagai informasi, Spectre menjadi film layar lebar James Bond yang ke-24 semenjak kehadirannya tahun 1962 berjudul Dr. No.

Spectre sendiri tidak akan menjadi akhir dari Daniel Craig berperan 007. Karena sudah dipastikan, Daniel Craig akan kembali hadir membintangi James Bond dalam judul Bond 25 yang belum dipastikan kapan tahun tayangnya.

Monica Bellucci yang sebelumnya hampir berperan sebagai Bond Girl di era Pierce Brosnan, akhirnya kesampaian menghiasi kisah James Bond. Seharusnya Monica Bellucci hadir dalam Tomorrow Never Dies (1997), namun peran tersebut diambil oleh Teri Hatcher.

Paling tidak Monicca Bellucci berhasil membuat rekor dengan menjadi Aktris tertua yang berperan sebagai Bond Girl di usia 51 tahun. Rekor Aktris tertua Bon Girl sebelumnya dipegang oleh Honor Blackman dalam James Bond: Goldfinger dan berusia 38 tahun.

Selamat Menonton.

Bintag: 6/10

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun