Mohon tunggu...
John Tirayoh
John Tirayoh Mohon Tunggu... -

"Tuhan Menciptakan Alam Semesta ... Selebihnya Made in China"

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Review Film The Martian

30 Oktober 2015   16:36 Diperbarui: 4 November 2015   18:07 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Membandingkan buku dan film memang selalu menjadi polemik tersendiri. Ada yang puas ketika film dirilis dan ada juga yang kecewa ketika pembaca buku tidak mendapatkan ekspektasi yang ‘wah’ ketika muncul dalam bentuk film.

Untuk film The Martian sendiri, rasa-rasanya Ridley Scott mampu menghibur dan merebut hati penonton film-film sains fiksi. The Martian mampu tampil gress, menarik, membuat penasaran, juga masuk akal dengan segala tampilan sinematografi yang diberikan kepada penonton.

The Martian menjadi titik balik Ridley Scott sebagai sutradara ketika sebelumnya melempem lewat film Robin Hood, The Counselor, serta yang terakhir adalah Exodus: Gods & Kings yang dapat dibilang mendapat sambutan dingin penonton di seluruh dunia.

Bahkan Ridley Scott yang sebelumnya sukses lewat film Alien pada tahun 1979, mendapat reaksi “biasa-biasa saja” ketika ingin mengulang kejayaan kisah Alien lewat film The Prometheus.

The Martian menjadi film penyelamat bagi Ridley Scott untuk saat ini dan sejajar dengan karya-nya seperti Black Hawk Down dan Kingdom of Heaven yang muncul pasca era Milenium.

Berbicara sang bintang di layar, muncul kembali nama Matt Damon yang menjadi tokoh utama dalam gelaran The Martian. Film ini menjadi film ke tiga Matt Damon yang mengambil genre sains fiksi dan berbicara luar angkasa.

Sebelumnya Mat Damon juga hadir dalam Interstellar dan The Elysium, meski tidak bisa dibilang mumpuni film-flm tersebut, namun belum (terlalu) dalam memuaskan penonton yang menyukai sains fiksi.

Ketersambungan tiga sentrum; Mat Damon di Mars (sendirian) – NASA yang diwakili Jeff Daniels di Bumi – Jessica Chastain di pesaawat ulang-alik, mampu dibuat Ridley Scott menjadi tontonan penuh emosi dan enak dalam setiap adegan film ini berjalan.

Unsur komedi baik yang ditampilkan lewat Matt Damon dalam aksi-nya di Mars, para team NASA di bumi yang terlihat (kadang konyol), dan nuansa solidaritas dan kelucuan pada awak kru astronot menjadi tontonan intelektual, menggoda akal sehat, dan tentunya menghibur penonton.

Pertanyaan selanjutnya, justru mengundang atau menantang akal sehat kita, apakah hal ini bisa terjadi ? mungkinkah di masa depan hal seperti ini bisa terjadi ? itu dikembalikan kepada penonton untuk menilai-nya.

Ide Brilian Andy Weir yang gila dan liar membuktikan bahwa The Martian tidak bisa disangkal namun juga masih menjadi misteri dalam pengetahuan dan peradaban manusia nantinya. Dalam hal cerita dalam film ini, Drew Godard mampu menyajikan secara brilian lewat skenario cerita yang ditulisnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun