Mohon tunggu...
john siregar
john siregar Mohon Tunggu... -

sekarang mengajar sejarah dan sosiologi di sekolah pelangi kasih. sebelumnya mengajar semiotika, analisa wacana, discourse analysis, kajian indonesia, kajian budaya di beberapa universitas.sekarang juga menulis beberapa puisi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Damaskus Tak Pernah Tidur Lelap

19 Desember 2012   09:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:22 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Damaskus tak pernah tidur lelap. Kapan gerangan bintang-bintang runtuh dari langit? Adakah gerangan bulan memberi harapan hidup? Bilakah matahariku memberi sinar sejuk harapan? Siapakah lagi yang diharap di negeri ini? Negeri ini koyak sudah dimakan perang. Kata Bunga Rindu dengan tumpahan air mata. Buah hati telah pergi. Yang mencari roti tak ada lagi. Buah hatiku diterkam meriam tadi malam. Rumah terbakar. Serpihan bom masih melekat di kulit. Gundah hati. Perih rasanya. Dan hanya seorang diri tinggal hari ini. Seorang Bunga Rindu yang tinggal. Tak ada yang lain. Damaskus tak lagi pernah tidur lelap.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun