Rencana adalah suatu tahap permulaan suatu pekerjaan, tanpa rencana, pekerjaan bisa tak tentu arah. Perkebunan kelapa sawit membutuhkan rencana tahunan dan umum disebut program kerja tahunan (PKT) biasanya direncanakan ditingkat managerial, dan dari situlah bisa dibuatkan rencana kerja bulanan (RKB), dan dijabarkan lagi ketingkat harian yang biasa disebut rencana kerja harian (RKH).
Untuk memastikan itu berjalan sesuai aturan,maka setiap lini aturan dan pelaksanaan dapat dikontrol secara berkala oleh manager ataupun asisten manager.
Rencana tanpa realisasi
Kadang kala ada rencana tahunan tak sesuai realisasi tahun berjalan. Pada umumnya tidak semua rencana dapat direalisasikan. Misalkan dalam pembukaam perkebunan direncanakan satu tahun akan terbuka 2000 ha, akan tetapi hanya yerealisasi 1200 ha, walaupin demikian arah dan kemauan managemen sudah pada jalur yang tepat walau realisasi tak 100 %. Jika direncanakan 2000 ha, maka satu tahun sebelum pembukaan lahan harus disediakan bibit sawit sebanyak 400.000 pokok, dengan membagi setiap bulan sekitar 33.000 pokok, dan selama 12 bulan tersedi 400.000 pokok.
Penyediaan bibit harus dimulai satu tahun sebelum pembukaan lahan, sehingga perencanaan pekerjaan menjadi mutlak diperhatikan, jangan sampai lahan telah siap, sentara bibit belum tersedia. Seandainya yang terealisasi hanya 1200 ha, maka bibit yang tersisa masih 160.00 pokok. Maka sisa bibit akan memerlukan biaya untuk perawatan ekstra sehingga akan menambah biaya pembangunan kebun, akan tetapi lebih baik bibit dilakukan perawatan ekstra daripada lahan tersedia, tapi bibit untuk ditanam tak tersedia.
Jika bibit sudah tersedia, akan tetapi realisasi dari 2000 ha tak terealisasi sama sekali, maka akibatnya kerugian akan semakin bertambah, akibat bibit yang telah siap tanam tetap harus dirawat, dan perawatannya ekstra, sehingga biaya di pembibitan akan semakin mahal. Disamping itu, bibit yang telah lebih umur tadi akan lebih sulit dalam penanaman tahun berikutnya karena bibit sudah semakin besar, sehingga biaya penanaman akan semakin mahal pula.
Realisasi tanpa rencana
Realisasi tanpa rencana juga merupakan pemborosan, sebagai contoh, untuk tahun depan tidak ada rencana pembukaan lahan sehingga bibit kelapa sawit tidak direncanakan. Akibatnya lahan akan melompong paling tidak selama satu tahun, akibat ketidak sediaan bibit. Maka dalam perencanaan kebun kelapa sawit, rencana dua tahun ke depan sudah harus bisa direncanakan untuk meminimalisasi pembengkakan biaya.
Salam planter
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H