Mohon tunggu...
John Rubby P
John Rubby P Mohon Tunggu... Penulis - Planter yang selalu belajar

PLANTER............

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pidato Jokowi di Rakernas PDIP Ajang Pembuktian Kinerja

10 Januari 2016   16:16 Diperbarui: 10 Januari 2016   16:16 430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rapat kerja nasional partai demokrasi indonesia perjuangan baru saja dimulai. Rakernas PDIP kali ini dihadiri para kader PDIP dan juga para menteri kabinet kerja, wapres, pimpinan daerah, dan juga gubernur DKI.

Dalam sambutannya Megawati menyoroti kemenangan PDIP dalam pilkada 2014, sebagai kepercayaan rakyat kepada PDIP. Tapi yang paling menarik adalah sambutan presiden dalam ajang tetsebut.

Presiden jokowi di awal pidatonya memberi penghormatan kepada ketum PDIP dan para pimpinan negara yang hadir, juga tidak lupa menyapa sahabatnya Basuki Tjahaya Purnama. Penyebutan nama BTP, sontak membuat peserta yang hadir riuh bertepuk tangan. Seolah ada yang mengingatkan, Jokowi hampir lupa menyebut wapres JK. Setelah jokowi menyebut, nama JK, sontak JK pun tertawa lepas. Apakah ini gaya Jokowi untuk membuat cair suasana, atau memang beliau sempat lupa menyebut nama Jk?

Menyimak pidato Jokowi, ada yang menarik, beliau mempresentasikan kinerja selama satu tahun lebih. Presentasinya laiknya seorang dosen lengkap dengan slide dan gambar. Beliau seolah menunjukkan bahwa apa yang dilakukan adalah mengejar ketertinggalan dari negara tetangga. Papua tetap menjadi fokus dengan membuka akses, sulawesi dengan kereta api, sumatera dengan tol trans sumatera, kalimantan dengan daerah perbatasan, dan NTT dengan bendungan. Semua disajikan dengan gambar yang lengkap.

Pemaparan beliau memiliki kesan kuat, bahwa pembangunan daerah akan menjadi prioritas, supaya ketimpangan yang terjadi akan semakin kecil. Hal ini beliau tekankan dengan menyebut, bahwa eranya bukan lagi jawa sentris, akan tetapi indonesia sentris. Jika beliau konsisten, maka negara kita akan menjadi negara yang berdaya saing tinggi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun