Mohon tunggu...
John Rubby P
John Rubby P Mohon Tunggu... Penulis - Planter yang selalu belajar

PLANTER............

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kabut Asap: Kanal Baru Nan “Berbahaya”

9 Oktober 2015   14:02 Diperbarui: 9 Oktober 2015   14:02 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kabut Asap: Kanal Baru Nan “Berbahaya”

Penyumbang terbesar kabut asap adalah kebakaran lahan/hutan gambut. Pasalnya gambut merupakan bahan organik (pelapukan kayu) yang masih tahap proses dekomposisi dan sangat mudah terbakar jika keadaan kering. Lahan gambut jika dikelola dengan baik, akan sangat baik untuk pertanian (perkebunan), karena mengandung bahan organik yang tinggi. Kebakaran lahan gambut sangat sulit dipadamkan, sebab sumber asap belum tentu sebagai sumber api (asap bisa muncul jauh dari sumber api). Lahan gambat jika sudah kering di lapisan bawah, dan terjadi kebakaran, maka akan sulit memadamkannya. Pemberian air dari atas (mengguyur air dari atas) tidak serta merta dapat memadamkan api. Karena lahan lapisan atas sudah basah, sedangkan lapisan bawah masih kering dan api masih meraja lela di bagian bawah.

Cara efektif memadamkan lahan gambut yaitu dengan cara menggenangi lahan gambut, bukan sekedar menyiramkan air, lahan gambut harus benar-benar basah untuk dapat memastikan bahwa api telah padam. Menggenangi lahan gambut apalagi dalam skala luas, tidaklah mudah, jika tidak disebut mustahil. Untuk itu ada mekanisme pemadaman api di lahan gambut yaitu dengan cara pembuatan kanal-kanal. Kanal ini dapat berfungsi sebagai “barier” dan juga berfungsi sebagai penahan air, tentu dengan membuat pintu-pintu air untuk mengatur tinggi rendahnya permukaan air.

Pembuatan kanal-kanal di lahan gambut juga berpotensi sebagai bencana, yang pada awalnya sebagai cara untuk mencegah meluasnya kebakaran lahan gambut, akan tetapi dapat juga sebagai pemicu makin masifnya kebakaran lahan di masa yang akan datang. Pembuatan kanal akan memudahkan air tergerus dari lahan gambut, jika pengelolaan pintu-pintu air tidak dimanejemen dengan baik. Pengaturan tinggi air di pintu-pintu air pada kanal-kanal buatan akan menjadi dua sisi yang bisa sangat membantu mengurangi bencana asap sekaligus juga bisa menjadi pemicu bencana asap yang lebih parah.

Jika pengaturan tinggi air dapat dikelola dengan baik, maka akan sangat membantu mengurangi kebakaran lahan gambut, sedangkan apabila tidak dilakukan pengawasan yang ketat dan terukur, dan air di lahan gambut menjadi sedikit atau tergerus, maka bencana asap akan menjadi-jadi bahkan akan menjadi lebih parah. Keberhasilan pembuatan kanal-kanal di lahan gambut dalam mengurangi kebakaran lahan gambut tergantung pada manusianya, jika manusia yang mengelolanya amanah maka semua akan terlaksana dengan baik, akan tetapi jika tidak amanah dalam melaksanakan tugas, maka bencana yang akan ditimbulkannya, yang ujung-ujungnya anak SD, akan meminta tanggung jawab pada presiden, walau mungkin bapaknya sebagai gubernur atau bupati di daerahnya lagi sibuk minta fee dari pengusaha, lupa mengatasi masalah yang ada di dapur pemerintahannya.

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun