Mohon tunggu...
John Marlon
John Marlon Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Menghimpun kata

Membaca sunyi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pengantinku

14 September 2021   07:16 Diperbarui: 14 September 2021   07:18 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

mestinya aku berpuisi tentangmu
meski selebar lembar jilbab merah jambu
sebab engkaulah calon ibu
dari tanah barat laut yang membakar abu

kuingin berpuisi padamu
pada jilbab merah jambu
meski payah bila aku panggul
nyanyi bianglala pada awan kelabu,
sebab lusuh sandalmu adalah sajadah pilu
bagi bocah yang simpuh
mencuri wewangian bau
suwarga paling hulu

tak tahukah
kupuisikan namamu
coba hayati langkah laku awan yang pelan tersapu
lalu bulan pun malu tersipu


bila  engkaulah datu
yang berkalung untaian kuntum rindu,
aku membawa lampu di lorong-lorong hitam hatimu


Jogja, 24 mei 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun