mestinya aku berpuisi tentangmu
meski selebar lembar jilbab merah jambu
sebab engkaulah calon ibu
dari tanah barat laut yang membakar abu
kuingin berpuisi padamu
pada jilbab merah jambu
meski payah bila aku panggul
nyanyi bianglala pada awan kelabu,
sebab lusuh sandalmu adalah sajadah pilu
bagi bocah yang simpuh
mencuri wewangian bau
suwarga paling hulu
tak tahukah
kupuisikan namamu
coba hayati langkah laku awan yang pelan tersapu
lalu bulan pun malu tersipu
bila  engkaulah datu
yang berkalung untaian kuntum rindu,
aku membawa lampu di lorong-lorong hitam hatimu
Jogja, 24 mei 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H