Perihal pengelolaan organisasi apapun, termasuk klub sepakbola, pola Amati, Tiru, dan Modifikasi (ATM) sangatlah penting. Seperti mendesain misi, visi, program dan implementasinya yang sesuai dengan situasi klub tersebut.
Dalam konteks ATM manajemen klub bisa mengamati kemudian meniru selanjutnya memodifikasi dari klub-klub yang sudah ada sebelumnya atau hasil salin tempel dengan cara memindahkan yang pernah dibuat oleh orang atau klub lain.
Hemat penulis ini tidak masalah. Apa yang terbaik dalam klub lain silahkan dipelajari, adopsi dan modifikasi yang penting selaras dengan situasi dan kondisi sepak bola di Ngada.
Beberapa alasan tentang konsep ATM antara lain; Pertama, mengingat menciptakan sesuatu yang sama sekali baru itu tidak mudah.
Kedua, membutuhkan waktu yang relatif lama dan butuh dana yang tidak sedikit sementara masyarakat butuh eksekusi cepat mengingat anggaran daerah yang dialokasin untuk kegiatan sepak bola juga terbatas.
Ketiga, memiliki resiko gagal yang jauh lebih kecil dibandingkan jika memodifikasi sesuatu yang sudah ada.
Jika orang di daerah lain sudah melakukannya, mengapa harus memulainya dari awal?
Akan sangat efisien jika aktivitas menyempurnakan dan memodifikasi apa yang telah dilakukan oleh klub lain. Belajar dan perbaiki terus menerus. Memang memodifikasi lebih ampuh dari mencipta. Hindari aksi menghambur-hamburkan waktu dan uang hanya untuk bereksperimen tentang sesuatu yang baru, silahkan modifikasi dan sempurnakan apa yang sudah ada.
Penulis: menetap di IG : john_lobo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H