Mohon tunggu...
John Lobo
John Lobo Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi dan Penggagas Gerakan Katakan dengan Buku
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Guru di SMA Negeri 2 Kota Mojokerto Jawa Timur

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kuasi Paroki Santo Arnoldus Yansen Dona

8 Mei 2022   13:33 Diperbarui: 8 Mei 2022   13:49 1986
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

umat mengikuti Misa.dok.pribadi
umat mengikuti Misa.dok.pribadi

Lazarus Bugu, ketua panitia peresmian menyampaikan "Kami mulai merasakan tanda-tanda bahwa dona akan menjadi Kuasi itu berawal ketika adanya kepercayaan yang diberikan kepada Stasi ini untuk mengelola aset paroki berupa kebun di Wuli sejak masa Alm. Romo Lukas Nong Baba Pr. Mengapa alm.Romo Lukas memberi kepercayaan kepada umat Stasi Dona ?. Sulit bagi kami untuk memberikan defenisi tentang arti sebuah kepercayaan itu. Saya coba mengutip sebuah kata bijak tentang kepercayaan yaitu "Anda mengetahuinya saat anda merasakannya". Demikian juga ketika kami mendapatkan kepercayaan dari Romo, beliau mempunyai keyakinan terhadap kami, terhadap integritas, dan kemampuan dan kehidupan rohani kami. Itulah yang kami rasakan".

Realita yang perlu diketahui adalah bahwa komunitas kaum beriman kristiani yang berada dalam Gereja Partikular yang dipercayakan kepada seorang imam sebagai gembalanya sendiri, dan yang karena keadaan khusus belum didirikan sebagai paroki terdiri dari 5 stasi yakni : Stasi Dona itu sendiri, Stasi Doka, Stasi Jeru, Stasi Nenoriwu, dan Stasi Malapali. Jumlah lingkungan yang tersebar pada lima stasi tersebut sebanyak 13 lingkungan dengan total Kelompok Umat Basis ada 53 KUB, serta jumlah umat Katolik keseluruhan adalah 2919 jiwa.

Umat kuasi Dona
Umat kuasi Dona

Hal penting yang harus diketahui oleh umat di Kuasi baru adalah peningkatan status dari stasi menjadi Kuasi bukan berarti pekerjaan mereka sudah selesai. Ada konsekuensi tertentu. Umat katolik yang masuk dalam Kuasi tersebut diundang untuk ikut ambil bagian secara nyata dalam seluruh gerak bersama menuju cita-cita menjadi paroki yang defenitif. Oleh Karena itu dengan penuh kerendahan hati mereka perlu mohon agar Yang Mulia Bapak Uskup untuk selalu membimbing, melayani, dan mendoakan agar Kuasi Dona bisa menjadi persekutuan atau communion umat beriman kristiani yang terorganisir secara hirarkis. Bahkan para romo, biarawan-biarawati yang ada di paroki tersebut diminta untuk selalu melakukan pendampingan kepada umat setiap hari melalui karya nyata.

"Menyandang predikat Kuasi merupakan sebuah proses yang belum final. Oleh karena itu kami mengajak seluruh umat yang hadir untuk tidak henti-hentinya belajar, menggali, dan menimba kekuatan dari cara hidup jemaat perdana seperti yang tertulis dalam Kisah Para Rasul 2:41-47 melalui upaya nyata menghidupkan tradisi menggereja dengan mengembangkan karya panca tugas Gereja dll dengan penuh iman dan kerendahan hati" lanjut ketua panitia yang juga seorang pensiunan guru setempat.

Umat setempat. dok.pribadi
Umat setempat. dok.pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun