Mereka yang menjalani, suka duka akan mereka lalui. Bahwa ada hukum agama dan negara yang patut ditaati ya, tapi jangan sampai perdebatan yang demikian membuat kedua pasangan merasa dihakimi dan digugat kebahagiaan mereka melalui ikatan perkawinan suci yang sudah dilaksanakan. Bagi saya peristiwa ini menjadi pelajaran berharga bagi siapapun yang akan melangsungkan perkawinan campur beda agama dan beda gereja, bahwa perkawinan campur baik beda agama maupun beda gereja tidak semudah yang dijalani seperti waktu masih pacaran.
Sebaiknya kita membantu kedua mempelai, mendoakan mereka dan menjadi teladan bagi mereka agar perkawinan yang sudah dilaksanakan menjadikan mereka satu seumur hidup dan selamanya. Jika ada "kesalahan" yang dilakukan oleh kedua mempelai, mari kita temukan solusi bersama bagi mereka berdua dan membantu mereka menjadi pasangan yang baik dan menjadi teladan. Kita perlu juga menghargai pilihan dan kehendak bebas mereka berdua, di mana melalui kursus maupun pembinaan mereka tentu sudah siap menghadapi segala konsekuensi ke depannya.(Editor : John Lobo)
Manila: 09-Maret 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H