Mohon tunggu...
Kei Kurnia
Kei Kurnia Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Believing is Seeing

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Setangkup Puk-Puk

29 September 2022   19:45 Diperbarui: 6 Desember 2022   09:50 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mama...

Di dalam rahimmu yang empuk 

Usaplah pipiku dengan setangkup puk-puk

Di dalam dekapmu yang sejuk

Timanglah tubuhku dengan peluk

Bakar aku, Mama.

Bakar aku dengan kata-katamu 

Ubah aku jadi serbuk abu yang kau larung di lautan maha luas

Basahi aku, Mama

Basahi aku dengan air susumu 

Ubah aku jadi tetes-tetes air  yang kau siram di hutan belantara

Kelak ketika jasadmu tiada

dunia 'kan tahu kau menjelma aku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun