Kita belajar kilat, dua (2) aspek. Pertama aspek bisnis (basis permintaan atau "demand"). Sebenarnya melihat adanya permintaan pasar cukup sederhana. Caranya dengan mendengar lewat medsos (beli analitik data atau "data analytics" dari Google atau Facebook) atau melalui tim penjualan di jaringan toko-toko luring.
Analisis Penulis, data permintaan tim manajemen Levi Strauss dibeli melalui "data analytics" karena tidak mungkin efektif melakukan survey luring ditengah pandemi Covid-19.
Kedua, aspek operasional bisnis itu sendiri (saluran-saluran atau kanal-kanal penjualan). Terutama kolaborasi penjualan dengan merek-merek lainnya. Semua dapat dianalisis secara kilat, jika sistem atau protokol informasi dalam perusahaan sudah berjalan baik.
Nah, kalau Anda sehari-hari menjadi staf, manajer, direktur, atau komisaris, dengan waktu 10 menit sudah memahami secara kilat model operasional produk Levi Strauss.
Selesai Belajar kilat bisnis. Selamat ...
Contoh Praktek Kedua.
Ini merupakan contoh gaya hidup materialistik versus realistik, yang masuk dalam aspek Kebijaksanaan atau Filosofi.
Ini merupakan protret realita kehidupan dalam bentuk karikatur atau komik.Â
Sering kita lihat di dunia sosial baik secara luring maupun daring, orang pamer gadget, pamer liburan-liburan dan pamer asesoris-asesoris, dan lain-lain sebenarnya merupakan pencitraan menutupi kemiskinan tabungan.
Ada teman Penulis seperti itu. Lima belas (15) tahun lalu, ada rekan yang suka pamer - setiap ngobrol-ngobrol bareng teman - liburan ke Bali setiap ada libur panjang. Dalam hati, "hebat banget nih orang, pasti duitnya bejibun". Tiga tahun kemudian, mulai ketahuan 6 kartu kreditnya macet parah. Telepon kantor selalu berdering dari penagih utang. Hebohlah sekantor.Â