Saat itu (tahun 2008) , teknologi yang sudah matang adalah otomatisasi. Sedangkan teknologi IoT (internet of things) baru lahir, dan belum matang seperti tahun 2021 ini, yang juga didukung dengan jaringan 4G.
Dari sisi kapabilitas juga meningkat, jika menggunakan teknologi kapal yang baru. Duet-maut dapat beroperasi pada kedalaman laut 350 m (1.148 kaki), dengan kapasitas minyak terolah sebesar 120.000 barel/hari (1 barel = 158,99 liter) dan kapasitas gas 100 juta kaki kubik/ hari (MMcf/d). Jauh sekali majunya, dibandingkan dengan yang lama, cuma beroperasi di kedalaman 100 m.
Untuk meminimalisasi resiko dan isu lingkungan, maka IMO (International Maritime Organization) mensyaratkan semua kapal tanker sejak tahun 2002 menggunakan lambung ganda (double hull). Sejak saat itu, kebocoran minyak dari kapal tanker menurun drastis, walau masih banyak terjadi tabrakan.
Kebijakan-kebijakan untuk meminimalisasi isu lingkungan diadopsi IMO dengan aturan MARPOL 73/78, dengan berbagai macam perbaikan-perbaikan yang dinamakan amandemen.
 Proses amandemen terakhir adalah tahun 2020 terkait emisi gas buang mesin induk kapal, yang berlayar di perairan internasional, harus memenuhi kriteria-kriteria yang sudah ditetapkan.
Ekonomi Maritim Indonesia
Sesungguhnya masa depan "mesin uang" negara Indonesia ada dalam bidang kemaritiman. Jika dilihat sepintas emiten Bursa Efek Indonesia (BEI), ada sekitar 30-an emiten transportasi laut. Bandingkan dengan emiten perikanan yang hanya 3 buah.
Aspek kemaritiman ini adalah bisnis abadi, tidak akan mati, karena 70% permukaan bumi ini adalah air. Tidak mungkin memanfaatkan sumber daya alam laut tanpa adanya kapal, perusahaan pelayaran, dan perbankan yang merupakan napas dari perusahaan  pelayaran.
Kalau bicara sumber daya manusia, Indonesia sudah sangat bagus. Institut, Universitas, Politeknik, dan Balai Latihan Kerja bertebaran diseluruh Indonesia. Jaman internet semakin mempercepat proses penguasaan teknologi dan proses pendidikan.
Tinggal meningkatkan kolaborasi politik, kapabilitas tata kelola SDA dan kapabilitas kepemimpinan, bisa mengoptimalkan pendapatan negara, pendapatan masyarakat dan kesejahteraan bangsa. Penulis pikir ini bukan mimpi di siang bolong. Realistis ini.