Mohon tunggu...
Handy Chandra van AB (JBM)
Handy Chandra van AB (JBM) Mohon Tunggu... Konsultan - Maritime || Marketing || Leadership

Badai ide dan opini personal.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Terusan Suez Terblokade dan Ancaman Perang Dunia Ke-3

27 Maret 2021   21:00 Diperbarui: 27 Maret 2021   21:01 6803
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 2. Kondisi kapal Ever Given, terlihat dari kapal kontainer di belakangnya. Sumber foto: JS Railton (twitter: @jsrailton).

Sudah 6 hari sejak kapal mega-kontainer Ever Given kandas dan membuntukan terusan/kanal (canal) Suez di Mesir. Kapal raksasa ini memiliki ukuran umum yang dahsyat. Panjang: 400 m, lebar: 59 m,  kedalaman (draft): 15,7 m, kapasitas kontainer: 20.124 TEU (twenty-feet equivalent unit), tahun pembuatan: 2018 , bobot mati/total (DWT, dead weight ton) : 199.489 ton.

Kejadian kandasnya kapal itu pada 23 maret 2021 masih berlangsung hingga Penulis menyusun tulisan ini. Diperkirakan membutuhkan 21 hari untuk melepaskan kapal itu dari posisi kandasnya. Lihat gambar 1 dan 2.

Yang lucu, penyebab kapal jenis mega-kontainer itu kandas belum diketahui secara resmi. Ada yang menduga Kapten kapalnya ketiduran, ada yang menuduh boikot dari awak kapal (karena kerjanya melewati batas waktu kontrak, yang biasanya maksimal 9 bulan), ada yang menduga motor kapal rusak, ada teori konspirasi bahwa ini ulah USA mengusik ekonomi dunia dan China, dan masih banyak lagi.

Teman Penulis di media sosial Twitter, seorang Kapten Pilot kanal Panama, menduga Kapten kapal Ever Given salah perhitungan hembusan angin terhadap olah gerak kapal. Untuk kapal-kapal mega-kontainer (ukuran panjang sekitar 400 m), dampak angin sangat besar terhadap manuver kapal.

Teman lain yang ahli kanal menyebutkan, sesungguhnya disain awal dan realisasi infrastruktur kanal Suez itu bukan untuk kapal-kapal mega-kontainer. 

Maksimal hanya untuk kapal-kapal Induk AL Negara Sekutu (panjang kapal induknya sekitar 200 meter). Lebar kanal tersebut hanya 225 m. Jadi, kalau kapal mega-kontainer sepanjang 400 m kandas dan menyilang alur kanal, langsung buntu dan macet semua.

Kanal Suez ini memotong dan menghemat waktu dan biaya pelayaran dari Eropa-Asia Timur pergi-pulang. Dengan asumsi kecepatan kapal 18 mil laut per jam (knot), jika memutar benua Afrika dan melewati Tanjung Harapan (Cape of hope) di Afrika selatan, di butuhkan waktu 7 hari tambahan.

Contoh rute Rotterdam-Tanjung Priok memerlukan waktu 20 hari per trip jika melewati kanal Suez. Maka, jika kanal itu buntu karena kapal kandas, kapal harus melewati tanjung Harapan untuk sampai di Tanjung Priok, selama 27 hari (dengan asumsi kecepatan kapal 18 knot).

Ada resiko lain jika melewati pesisir Afrika, yaitu bajak laut. Ini yang membuat pemilik-pemilik kapal khawatir. Dengan kecepatan kapal umumnya cuma 12 knot, maka kapal mudah didekati para bajak laut, khususnya dari Somalia (pantai Afrika timur) dan sekarang dari Nigeria (pantai Afrika Barat). 

Untuk kecepatan kapal 18 knot, sangat sulit bagi bajak laut untuk mendekat dan menempel kapal target.

Dampak bagi Indonesia.

Untuk negara kaya seperti Indonesia, yang menikmati pertumbuhan ekonomi dari aspek ekspor mayoritas masih ke USA, China, Jepang dan Timur Tengah, maka dampak kebuntuan kanal Suez ini masih bisa diabaikan.

Untuk negara-negara lain, yang bergantung aktifitas ekonominya melalui perdagangan ke Eropa, maka ini sangat berdampak. Antara lain, pengiriman barang akan tertunda 7-14 hari, juga spekulasi-spekulasi penimbunan barang akan meningkatkan harga barang-barang komoditas.

Itulah enaknya Indonesia. Negara lain pusing soal makan dan minum, cuaca dingin, dan pandemi Covid-19, kita mah senang-senang aja.

Salam hangat.

HC van AB van JBM.

Lantai 3, Tanah Banten. 

+ Lho ..., kok udahan? Kan belum ditulis ancamam Perang Dunia 3 (PD 3) dan peluangnya darimana ?

- Iya lupa, bentar ya, buat kopi cappucino dulu. 5 Menit lagi.

Ancaman PD 3.

Lihat Gambar 3.

Terusan Suez dahulu sebelum dikuasai Mesir, dikuasai oleh Inggris untuk menjamin mobilitas dan keamanan pelayaran dari timur ke Eropa. Karena posisinya yang strategis dan pertimbangan aspek politik regional kawasan Timur-Tengah, maka pada tahun 1970-an diserahkan ke Negara Mesir, tentunya dengan syarat-syarat politik dan ekonomi.

Kabar burung menyatakan, salah satu syarat penyerahan operator kanal Suez ke Mesir adalah berdamai dengan negara Israel, akibat perang 6 hari tahun 1967. Jadi, terusan Suez ini dampak politiknya sangat besar bagi keamanan dan stabilitas regional dan global.

Nah ..., kok tiba-tiba tanpa ada angin dan badai, tanggal 25 Maret 2021 lalu, sebuah kapal milik Israel tertembak misil di laut Arab. Kapal yang berbendera Liberia itu dalam perjalanan menuju India dari  Tanzania (Afrika). Untungnya kapal masih bisa berlayar terus ke India.

Kejadian ini cuma dua hari sesudah kanal Suez terblokade kapal MV. Ever Given milik perusahaan Evergreen.

Kemarin Jumat, 26 Maret 2021, sebuah kapal selam milik Israel digosipkan masuk ke Laut Merah menuju kanal Suez. Demikian berita dari sebuah media di Mesir. Tetapi langsung dibantah oleh Kementerian Keamanan dan Pertahanan israel.

Prediksi Penulis, dalam beberapa hari ada benturan-benturan dari Iran, lalu Yemen, lalu Bajak laut Somalia, kemudian Amerika marah dan Israel mencuri kesempatan menyerang Suriah, lalu Timur-tengah membara kembali.

Kalau sampai Russia ikut-ikutan, maka perang dunia ke-3 mulai nampak gejalanya. Dunia panik dan mulai melakukan penimbunan minyak bumi.

Harga minyak dunia naik gila-gilaan, dan para pemilik minyak bumi (USA, Russia, Arab Saudi, Iran, dan Venezuela.) tertawa kembali. 

Ekonomi berputar dan "Business runs as usual".

Salam hangat.

HC van AB van JBM.

Lantai 5, Tanah Betawi.

Gambar 1. Kapal kandas di bagian haluan. Sumber foto : Media CNBC.
Gambar 1. Kapal kandas di bagian haluan. Sumber foto : Media CNBC.

Gambar 2. Kondisi kapal Ever Given, terlihat dari kapal kontainer di belakangnya. Sumber foto: JS Railton (twitter: @jsrailton).
Gambar 2. Kondisi kapal Ever Given, terlihat dari kapal kontainer di belakangnya. Sumber foto: JS Railton (twitter: @jsrailton).

Gambar 3. Kepadatan lalulintas di laut Mediterania,  kanal Suez, laut Merah dan laut Arab. Sumber Foto: Twitter, @MarineTraffic.
Gambar 3. Kepadatan lalulintas di laut Mediterania,  kanal Suez, laut Merah dan laut Arab. Sumber Foto: Twitter, @MarineTraffic.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun