Senja datang matahari pergi.
Senja hadir perpisahan menyengat hati.
Senja menyapa kesepian melanda.
Senja menyapu semesta namun tak membersihkan luka
Senja mengundang sunyi namun sunyi menjadi menyanyian hati
Senja memandu matahari namun hati tersesat dalam cahayanya
Senja, menjadi rupa tentang Nya
Senja, menjadi syukur tentang kebajikan Nya
Senja, menjadi masa di mana doa dilantunkan ke hadirat Nya
Senja adalah ombak yang bergelombang
Senja adalah matahari berbinar menawan
Senja adalah senyuman bumi tanpa lelah
Senja adalah bunyi merdu kicauan burung dara
Senja adalah tikaman pedang kebenaran menghujam jiwa
Senja adalah matahari yang akan kembali esok hari
Senja adalah nelayan yang pergi menjala harapan
Senja adalah kacamata hati yang menerobos bumi
Senja adalah tentang jemari mengetik di atas teknologiÂ
Senja adalah alunan dawai gitar pengelana
Senja adalah gelak tawa sembunyikan tangis
Senja adalah bahagia dan kecewa yang tidak terkata
Senja tantang pecah di atas batu, remuk di dalam dada
Senja adalah raungan tangis hati tatkala impian sirna
Senja adalah sorot lampu mercusuar malam di tengah ombak ganas
Senja adalah dentingan piano tentang lagu semesta
Senja adalah dan adalah
Senja entahlah dan entahlan
Senja mengapa dan mengapa
Senja siapa dan siapa
Senja teruslah memandu matahari menuju peraduannya