8. Zat Besi. membantu tubuh melawan infeksi dan penyakit, membantu meningkatkan produksi hemoglobin dalam darah. Terdapat pada bayam, sawi, kangkung, daun singkong, dan daun katuk akanan hewani adalah sayuran hijau.
9. Serat makanan. Berfungsi membantu membuang sisa-sisa metabolisme, sebagai unsur pembantu dalam fermentasi. Terdapat dalam beras tumbuk, sayuran (bayam, tauge, kangkung) dan hampir semua jenisnya buah-buahan.
Lantas bagaimana bila anak tidak mau makan buah dan sayur?
Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia memberi tips sebagai berikut :
1. Sajikan buah dan sayur dengan potongan yang menarik. Hidangkan potongan buah dengan bentuk unik sehingga menarik perhatian anak.
2. Kenalkan buah yang manis terlebih dahulu. Buah-buahan dengan rasa manis umumnya lebih disukai oleh anak. Jangan mengenalkan buah-buahan dengan teksur keras, rasa asam, sepat atau kurang menarik pada anak.
3. Modifikasi ke bentuk lain. Sajikan buah dan sayur dalam bentuk yang berbeda yang digemari oleh anak. Misalnya membuat sup buah, membuat sayur pudding, dan lain sebagainya.
4. Jangan terlalu memberi banyak jenis. Variasi dari jenis buah sayur dan buah harus diatur. Jangan terlalu dekat dalam memberi variasi. Misalnya, berikan rentang antara 7-10 hari untuk mengenalkan satu buah pada anak-anak atau bahkan bisa butuh waktu lebih dari sepuluh kali.
5. Ajak si kecil berpartisipasi. Mengajak serta anak saat mempersiapkan buah dan sayur juga bisa dilakukan supaya anak lebih tertarik untuk mencoba memakan buah. Ajak anak untuk mengupas buah atau mencuci sayur, hal ini bermanfaat untuk mengajari anak dalam menyiapkan buah dan sayur yang akan ia konsumsi.
6. Sisipkan di bekal makanannya. Konsisten dalam memberikan menu buah dan sayur pada si anak. Sebagai contoh, tambahkan buah ke bekal si anak.
7. Perlihatkan dengan Tindakan. Orang tua harus memberi contoh dengan selalu mengkonsumsi buah dan sayur.