Lalu saya berkata kepada si ibu bahwa "saya melihat  seorang wanita muda berparas cantik, kulit kuning langsat, memakai rok hitam dan baju kemeja berwarna kuning krem, dengan potongan rambut lurus sampai dibahu, duduk menyilangkan kaki dengan tas warna hitam diletakkan di atas pangkuannya menutupi perut".
Tetap si ibu menjawab bahwa " tak ada seorangpun atau tamu yang berada dalam ruangannya, kecuali saya sendiri".
Kemudian saya betanya dalam hati, apakah yang saya lihat tadi adalah makhlut astral?. Kalau memang makhluk astral mengapa dia muncul di siang bolong?, dan menunjukkan rupanya pada saya? Lalu mengapa rupanya tidak jelek seperti dalam film horor, serta tidak mengganggu kami?.
Saya teringat pada cerita teman-teman kantor terutama penjaga kantor bahwa, kantor kami dibangun di atas bekas kuburan orang Cina, dan sering muncul makluk astral tersebut terutama pada saat magrib dan malam hari. Tanda-tanda mereka ada seperti bunyi hentakan sepatu orang sedang berjalan, ada suara seperti orang bersin atau bersiul, serta bunyi meja atau kursi digeser, bahkan ada terdengar bunyi air yang keluar dari kran.
Orang tua saya berpesan kepada saya bahwa, manusia dan makluk astral punya dunia/alam yang berbeda dan  tidak mungkin dapat saling bertemu, namun apabila sempat bertemu dengan makhluk astral yang kebetulan masuk ke dunia/alam manusia tidak usah kamu takut karena mereka sedang salah jalan atau tersesat dalam perjalanan dalam dunia/alam mereka.Â
Cukup ucap saja bahwa "kita masing-masing cari hidup/cari makan di dunia/alam kita masing-masing, kita tidak saling mengganggu, Â kalian di jalan kalian dan kita di jalan kita".
Percaya atau tidak, kalimat ini yang selalu saya ucapkan ketika tidak sengaja bertemu mereka, dan semua menjadi aman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H