Perlahan-lahan penguasa siang dengan malu-malu menampakkan diri hendak menyapa dunia.
Burung-burung pipit mulai terbangun dari peraduannya, satu per satu mulai muncul terbang ke sana kemari.
Kupu-kupu pun tak mau ketinggalan, mereka pun mulai menampakkan diri di antara bunga-bunga di taman.
Suatu pagi yang indah di hari minggu.
Terdengar sayup-sayup bunyi lonceng katedral memecah keheningan memanggil umatnya untuk datang menyapa sang khalik.
Ku teringat sebuah bait lagu yang sering dinyanyikan pada saat misa anak-anak ketika ku masih duduk dibangku sekolah dasar.
Sebuah lagu yang hampir tidak dinyanyikan lagi saat ini, sebuah lagu yang terlupakan.
Ku bergegas bersiap diri menghadap sang khalik, dan menyiapkan hati menerima tubuh dan darah-Nya seperti syair lagu waktu masa kecil.
Lonceng-lonceng memanggil aku
Dan hatiku tetap setia
Aku lari kepada Tuhan
Bapa kita yang ada di Surga.....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H