Penting untuk memahami dari mana backlink Anda berasal. Beberapa sumber backlink yang lebih aman dan berkualitas antara lain:
Situs Otoritatif: Backlink dari situs yang memiliki otoritas tinggi dan reputasi baik akan lebih bermanfaat. Cobalah untuk mendapatkan tautan dari situs berita, blog industri, atau publikasi terpercaya.
Relevansi Niche: Pastikan bahwa backlink berasal dari situs yang relevan dengan niche atau industri Anda. Backlink dari situs yang relevan cenderung lebih dihargai oleh mesin pencari.
3. Hindari Praktik Black-Hat SEO
Praktik SEO yang tidak etis atau black-hat dapat meningkatkan risiko mendapatkan backlink spam. Beberapa praktik yang harus dihindari termasuk:
Pembelian Backlink: Membeli backlink dari situs yang menawarkan layanan tersebut sangat berisiko. Mesin pencari lebih suka backlink yang diperoleh secara organik.
Tautan dari Direktori Spam: Menggunakan direktori berkualitas rendah untuk membangun backlink juga sangat tidak disarankan. Pastikan untuk memilih direktori yang terpercaya dan relevan.
4. Gunakan Disavow Tool
Jika Anda menemukan backlink spam yang sulit dihapus, Anda dapat menggunakan Disavow Tool di Google Search Console. Ini memungkinkan Anda untuk memberi tahu Google agar tidak mempertimbangkan tautan tertentu saat menilai situs Anda.
- Buat File Disavow: Buat file teks yang mencantumkan URL atau domain yang ingin Anda disavow, dan unggah melalui Google Search Console. Ini akan membantu melindungi situs Anda dari dampak backlink yang merugikan.
5. Bangun Backlink Secara Organik
Alih-alih berfokus pada jumlah backlink, maka prioritaskan kualitas backlink yang Anda bangun. Agar backlink yang diperoleh secara organik cenderung lebih berharga dan aman.