Mohon tunggu...
Erwin
Erwin Mohon Tunggu... -

pecinta bola

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Djohar Ketua PSSI yang Sah Menurut FIFA Tidak Percaya Diri...

19 Oktober 2012   07:54 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:39 1334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak  percaya diri dan inkonsisten adalah trade mark dari Djohar sang ketua PSSI yang sah menurut FIFA. Bagaimana tidak, dari awal terpilih berbagai macam keputusan sering berganti ganti bagaikan iklan di televisi. Mulai dari format kompetisi yang berisi 36 klub dan dibagi 2 wilayah, setelah tawar menawar dan runding merunding menetapkan secara sepihak kompetisi diikuti 24 tim dengan berisikan 18 klub ISL dan tambahan 6 klub siluman. Djohar sang ketua PSSI yang sah menurut FIFA juga bersikeras menolak pemain ISL untuk memperkuat timnas dengan alasan dilarang oleh FIFA, tetapi belakangan setelah menyadari LPI selection tak berdaya terlebih setelah diiris tipis oleh Bahrain 10 : 0 akhirnya merubah regulasinya sendiri.

Janji manis dan angin sorga beberapa saat setelah terpilih juga menjadi kenangan semata, karena sampai lebih dari setahun setelah terpilih Djohar sang ketua PSSI yang sah menurut FIFA ternyata tidak mampu merealisasikannya. LPI yang digembar gemborkan oleh Djohar sang ketua PSSI yang sah menurut FIFA adalah liga professional karena tanpa menggunakan APBD ternyata jauh tertinggal oleh gebyar kompetisi ilegal ISL. Perjalanan kompetisi yang carut marut dan acak kadut membuat para sponsor enggan menyapa, bahkan beberapa stasiun televisi yang diklaim berebut mendapatkan hak siar dengan nominal kontrak selangit ternyata justru lari terbirit birit. Satu satunya poin positif dari gelaran LPI adalah keheningan stadion saat klub klub LPI bertanding , pemain jadi bisa lebih konsentrasi dan khusuk dalam bertanding lantaran tidak diganggu suara penonton. Klub klub yang tetap keukeuh menggelar ISL akhirnya dihukum oleh Djohar sang ketua PSSI yang sah menurut FIFA, dan diberikan sanksi berupa denda. Uniknya tiap klub mendapatkan sanksi dan hukuman yang berbeda, bahkan Persib mendapatkan denda terbanyak yaitu (mohon ralat jika salah) 2M, dengan alasan karena persib klub kaya. Persipura yang awalnya juga dilarang mengikuti AFC cup dengan alasan dilarang FIFA ternyata malah memenangi gugatan di CAS, dan terbukti hal itu memang disengaja oleh Djohar sang ketua PSSI yang sah menurut FIFA dengan tidak mendaftarkan nama Persipura.

Sekarang saat gelaran AFF sudah dekat Djohar sang ketua PSSI yang sah menurut FIFA semakin gencar membujuk para pemain pemain ISL untuk bergabung. Laksana sedang merayu wanita, sms, bbm, telepon, dan email dihujankan ke para pemain secara langsung. Hasil Join komite pun disulap menjadi abu abu, semua diatur untuk melenggangkan kepentingan Djohar sang ketua PSSI yang sah menurut FIFA. FAM, PSSI nya Malaysia bahkan dikirimi surat oleh Djohar sang ketua PSSI yang sah menurut FIFA agar tidak berhubungan dengan klub ISL, bukankah hasil JC mengamanatkan ISL berada dibawah wilayah yuridis PSSI? Point pengembalian exco pun dimentahkan, dengan menambahi syarat meminta maaf kepada Djohar sang ketua PSSI yang sah menurut FIFA baik sebagai ketum maupun sebagai pribadi.

Jika saja Djohar sang ketua PSSI yang sah menurut FIFA percaya diri, sebaiknya LPI selection tidak memerlukan pemain pemain ISL untuk bergabung. LPI adalah liga yang sah menurut FIFA dan pemain pemainnya sudah bersusah payah mengarungi kerasnya kompetisi, seharusnya Djohar sang ketua PSSI yang sah menurut FIFA memaksimalkan kemampuan mereka. Tidak perlu lagi usaha memohon pemain pemain dari Liga yang ilegal, karena pemain LPI dinaungi oleh klub dan liga yang professional. ISL tidak perlu dihiraukan karena toh mereka itu ilegal, klub klubnya dihukum PSSI, sehingga kredibilitas Djohar sang ketua PSSI yang sah menurut FIFA menjadi tetap terjaga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun