Saat ini, Danau Toba masuk ke dalam lima Destinasi Super Prioritas (DSP) bersama Borobudur (Jawa Tengah), Mandalika (NTB), Labuan Bajo (NTT), dan Likupang (Sulawesi Utara).
Saat ini, Menparekraf, Sandiaga Salahudin Uno sedang mengakselerasi pengembangan DSP Toba dengan konsep pariwisata berkelanjutan. Ia berharap bisa menyiapkan DSP Toba dengan tidak hanya memiliki infrasturktur kelas dunia, tapi juga memiliki sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, kelengkapan amenitas, dan atraksi wisata.
Kabar baiknya lagi, Menparekraf akan mengembangkan 34 spot wisata di Danau Toba. Itu artinya, akan lebih banyak lagi pilihan wisata yang bisa dinikmati di sekitar Danau toba. Hal ini dilakukan demi mendorong DSP Toba menjadi destinasi yang diminati masyarakat baik dalam maupun luar negeri.
Saran pengembangan wisata
Dalam pandangan saya, menyajikan tempat wisata yang ramah anak dan ramah lingkungan menjadi hal penting yang perlu diupayakan. Hal ini akan mendorong para wisatawan tanpa ragu berkunjung ke kawasan Danau Toba bersama seluruh keluarga, termasuk anak-anak kecil.
Menyajikan Dinosaurus Park bisa menjadi pilihan. Selain mengedukasi anak, menarik, dan jumlahnya belum banyak di Indonesia, pilihan ini juga tidak merusak lingkungan, bahkan membutuhkan hutan sebagai modal utama. Kuncinya, seluruh penanggung jawab dan masyarakat bekerja sama merawat kawasan hutan dengan menjaga kebersihan dan keamanannya.
Di tempat ini bisa juga disediakan warung-warung bernuansa alam yang instagramable. Pengunjung juga disediakan tenda jika ingin menikmati nuansa malam. Dengan demikian diharapakan akan mampu mendorong perekonomian masyarakat sekitar.
Jika pemerintah ingin mempromosikan DSP Toba secara besar-besaran agar segera dikenal masyarakat luas, tak ada salahnya memikirkan untuk menyediakan paket wedding dan honeymoon. Bekerja sama dengan beberapa artis besar Indonesia akan mampu mendobrak DSP Toba sebagai the next Bali.
MICE di Indonesia Aja untuk kawasan Danau Toba juga perlu digaungkan. Hal ini bisa dimulai dari pihak pemerintah sendiri baik daerah maupun pusat. Â Pemerintah juga bisa mengagendakan pertemuan-pertemuan penting di DSP Toba dengan negara yang selama ini menjadi mitra kerja sama. Dengan demikian, MICE di kawasan DSP Toba bisa diperkenalkan pada dunia.
Untuk mempromosikan festival adat Danau Toba, pemerintah bisa membagikan inflight magazine/majalah penerbangan yang dibuat khusus untuk para pengguna jasa penerbangan yang berisi calendar event sepanjang tahun di DSP Toba lengkap dengan berbagai spot wisatanya.