Saat ini rata-rata warga Jemenang merupakan keturunan keempat atau kelima dari leluhurnya.
Sedangkan keturunan ketiga, kalau pun masih ada yang belum berpulang, rata-rata usianya di atas 70 tahun.
Menurut cerita dari mulut ke mulut, dahulunya lokasi Jemenang, bukan di tempat sekarang. Makanya ada istilah "Dusun Jemenang Lame" atau desa lama dari Jemenang.
Satu-satunya informasi yang kami dapat tentang usia desa ini dari media sosial. Menurut informasi tersebut, pada tahun 2017, Jemenang berusia 235 tahun. Kalau benar, tahun 2023 ini, usia Jemenang 241 tahun.Â
"Sedekah Pedusun. Ulang tahun Desa Jemenang yang ke-235 tahun. Namun, pacak 'bisa' lebih, pacak 'dapat' kurang," tulis Moch Delfi Al Buchory di grup facebook "Desa Jemenang Rambang Niru" pada pukul 19.06 WIB, Selasa, 31 Oktober 2017.
Wilayah Jemenang Sangat LuasÂ
Dulu Jemenang wilayahnya sangat luas. Beberapa desa di Rambang Niru, termasuk wilayah administrasinya. Jemenang menjadi "nenek moyang" dari desa-desa tersebut.
Misalnya, Desa Air Talas, Gemawang, Suban Jeriji, dan Air Enau. Bahkan, Desa Tanjung Menang, konon disebut-sebut juga pemekaran dari Jemenang.
Dahulu, di Jemenang terdapat beberapa talang atau dusun kecil di dekat hutan (di peladangan), yakni Talang Besak, Talang Laisan dan Talang Mak Inang (Mai Nang).
Khusus di Talang Mai Nang, ada kalangan (pasar mingguan) yang digelar setiap Rabu. Begitu pula di Talang Besak (Talang Besar), harinya sama.